Jakarta (Antara Bali) - Musisi jazz senior Indonesia, Ireng Maulana,
meninggal dunia pada Minggu (6/3) dini hari akibat serangan jantung.
Ungkapan bela sungkawa salah satunya diucapkan oleh pengagas Java Jazz Festival Peter F. Gontha melalui akun media sosial Twitter resmi miliknya @PeterGontha yang dikutip di Jakarta, Minggu.
"Baru meninggal dengan tenang karena serangan jantung Tokoh musik Indonesia, Ireng Maulana," tulis akun tersebut.
Akun Twitter Jakarta International Java Jazz Festival, @JavaJazzFest, juga menulis ungkapan bela sungkawa atas meninggalnya Ireng. "Selamat jalan legenda jazz Indonesia, Ireng Maulana #RIPIRENGMAULANA," tulis @JavaJazzFest.
Ireng Maulana, yang memiliki nama kecil Eugene Lodewijk Willem Maulana, lahir di Jakarta, 15 Juni 1944.
Adik dari gitaris jazz Kiboud Maulana tersebut berperan dalam menggagas dan menyelenggarakan Jakarta International Jazz Festival atau JakJazz, yang pertama kali hadir pada 1988.
Ide gagasan mengenai JakJazz muncul ketika Ireng aktif berkesenian dalam komunitasnya di Taman Ismail Marzuki (TIM), di mana pada saat itu dia juga bergiat di Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Ungkapan bela sungkawa salah satunya diucapkan oleh pengagas Java Jazz Festival Peter F. Gontha melalui akun media sosial Twitter resmi miliknya @PeterGontha yang dikutip di Jakarta, Minggu.
"Baru meninggal dengan tenang karena serangan jantung Tokoh musik Indonesia, Ireng Maulana," tulis akun tersebut.
Akun Twitter Jakarta International Java Jazz Festival, @JavaJazzFest, juga menulis ungkapan bela sungkawa atas meninggalnya Ireng. "Selamat jalan legenda jazz Indonesia, Ireng Maulana #RIPIRENGMAULANA," tulis @JavaJazzFest.
Ireng Maulana, yang memiliki nama kecil Eugene Lodewijk Willem Maulana, lahir di Jakarta, 15 Juni 1944.
Adik dari gitaris jazz Kiboud Maulana tersebut berperan dalam menggagas dan menyelenggarakan Jakarta International Jazz Festival atau JakJazz, yang pertama kali hadir pada 1988.
Ide gagasan mengenai JakJazz muncul ketika Ireng aktif berkesenian dalam komunitasnya di Taman Ismail Marzuki (TIM), di mana pada saat itu dia juga bergiat di Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016