Negara (Antara Bali) - Keluarga Abdul Sani di Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana, salah satu korban tenggelamnya Kapal Raffelia II di Selat Bali, masih shock.

"Meskipun anak saya selamat, sampai sekarang saya masih lemas. Rasanya gak punya tenaga karena kaget," kata Rosiati, ibu Abdul Sani, saat ditemui Sabtu sore.

Ia mengatakan, dirinya mendapatkan kabar musibah tenggelamnya kapal yang ditumpangi anaknya tersebut, dari menantunya yang tinggal dekat rumahnya.

Saat itu juga bersama keluarga, ia berangkat ke Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, namun baru sampai di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, keluarganya di Banyuwangi minta ia kembali karena keluarga belum diperbolehkan bertemu dengan korban.

"Keluarga saya di Banyuwangi mengatakan, Abdul Sani baik-baik saja, sehingga lebih baik kami pulang, karena kalau kesana saat itu sulit bertemu," ujarnya, didampingi Junaidi, suaminya.

Menurutnya, Abdul Sani memiliki keluarga di Banyuwangi seperti pamannya yang tinggal di wilayah Meneng, dekat Pelabuhan Ketapang, serta beberapa keluarga lainnya.

Saat ini, menurutnya, Abdul Sani tinggal di rumah pamannya tersebut, sambil menyelesaikan segala urusan yang berkaitan dengan musibah tenggelamnya Kapal Raffelia II.

"Saya juga sudah bicara dengannya lewat telepon, ia minta kami tenang, dan dirinya akan pulang setelah seluruh urusannya selesai," ujarnya.

Ia mengatakan, Abdul Sani cukup sering menyeberang di Selat Bali, karena bekerja di bisnis ikan hias antar pulau, yang ia ambil di wilayah Goris, Kabupaten Buleleng maupun Kabupaten Jembrana dan diantar ke Jawa.

"Di Goris ada bibinya yang bisnis ikan hias tersebut. Tumben kemarin siang hari ia berangkat ke Jawa, karena biasanya malam hari," kata Rosiati.

Saat terakhir berangkat, Abdul Sani yang biasanya membawa ikan hias dengan mobil, saat itu berangkat dengan sepeda motor karena ikan yang dibawanya sedikit.

Menurut Rosiati, akibat musibah tersebut, dompet anaknya hanyut bersama baju dan celana yang ia lepaskan agar badannya lebih ringan berenang, berikut surat-surat sepeda motor di dalamnya.

Meskipun masih shock, ia mengaku, dirinya bersama keluarga bersyukur anaknya itu selamat, dan rencananya akan melakukan selamatan, serta berharap urusan Abdul Sani cepat selesai sehingga bisa segera pulang.

Kapal Raffelia II tenggelam di perairan dekat Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur Jumat (4/3) sekitar pukul 14.15 wita, setelah berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana. (GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016