Jakarta (Antara Bali) - Delapan perusahaan rintisan alias pemula (startup)
Indonesia baru saja pulang dari kantor pusat Google di Amerika Serikat
untuk belajar mengembangkan bisnis mereka, dalam program Launchpad
Accelerator.
"Program ini memberikan pembinaan dan sumber daya bagi startup agar mereka dapat mengembangkan bisnis dengan sukses di Indonesia," kata Developer Relations Program Manager Google, Erica Hanson, di Jakarta, Kamis.
Kedelapan pebisnis pemula tersebut adalah Fishery, Jojonomic, Kakatu, Setipe.com, Kerjabilitas, Kurio, HarukaEdu, dan Seekmi.
Program tersebut termasuk pendanaan bebas ekuitas sejumlah 50.000 dolar AS, pembinaan berkelanjutan selama enam bulan dan akses ke peralatan dan sumber daya Google.
"Kami sangat bersemangat untuk hal ini. Kami ingin melatih generasi masa depan Indonesia untuk menjadi pengembang hebat," kata Erica.
Ia mengatakan, hal ini hanya sebagian dari upaya Google untuk melatih 100.000 pengembang aplikasi selular di Indonesia hingga tahun 2020.
Selama empat tahun ke depan, Google akan bekerjasama dengan berbagai mitra di seluruh Indonesia termasuk perguruan tinggi untuk mewujudkan hal ini. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Program ini memberikan pembinaan dan sumber daya bagi startup agar mereka dapat mengembangkan bisnis dengan sukses di Indonesia," kata Developer Relations Program Manager Google, Erica Hanson, di Jakarta, Kamis.
Kedelapan pebisnis pemula tersebut adalah Fishery, Jojonomic, Kakatu, Setipe.com, Kerjabilitas, Kurio, HarukaEdu, dan Seekmi.
Program tersebut termasuk pendanaan bebas ekuitas sejumlah 50.000 dolar AS, pembinaan berkelanjutan selama enam bulan dan akses ke peralatan dan sumber daya Google.
"Kami sangat bersemangat untuk hal ini. Kami ingin melatih generasi masa depan Indonesia untuk menjadi pengembang hebat," kata Erica.
Ia mengatakan, hal ini hanya sebagian dari upaya Google untuk melatih 100.000 pengembang aplikasi selular di Indonesia hingga tahun 2020.
Selama empat tahun ke depan, Google akan bekerjasama dengan berbagai mitra di seluruh Indonesia termasuk perguruan tinggi untuk mewujudkan hal ini. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016