Denpasar (Antara Bali) - Dinas Kesehatan Provinsi Bali, meminta Palang Merah Indonesia (PMI) di daerah itu, agar tetap menjaga ketersediaan semua jenis golongan darah dan terus menyosialisasi kepada masyarakat manfaat berdonor darah.
"Upaya ini dilakukan PMI Bali, agar masyarakat lebih memahami manfaat dari berdonor darah, sehingga menggugah hati masyarakat menjadi pendonor sukarela," kata Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Bali, dr Gede Wira Sunetra, di Denpasar, Rabu.
Ia menjelaskan, manfaat dengan berdonor darah secara berkala setiap tiga bulan sekali yakni masyarakat dapat terhindar dari bahaya penyakit jantung, Kemudian, adanya regenerasi sel-sel darah merah dalam tubuh dan masyarakat dapat memeriksa kesehatannya secara geratis.
Selain itu, dengan tergugahnya masyarakat untuk berdonor darah, lanjut dia, akan berdampak positif untuk PMI dalam memenuhi ketersediaan darah untuk disalurkan kepada masyarakat di masing-masing kabupaten/kota.
"Kami juga meminta kepada PMI agar menggalakkan bank darah di masing-masing kabupaten/kota, sehingga persediaan darah tetap aman," kata Wira.
Ia menambahkan, untuk pelayanan kesehatan di masing-masing kabupaten/kota saat ini sudah cukup baik, dimana sistem pelayanan kesehatan sudah dilakukan secara berjenjang dengan mengoptimalkan peran puskesmas dan ambulans keliling yang melayani masyarakat hingga kepelosok daerah.
"Kami juga secara rutin telah menerima laporan dari PMI Bali untuk kualitas darah yang dihasilkan, sehingga darah yang diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan dapat terhindar dari penyakit sipilis, hepatitis dan HIV/AIDS," katanya.
Menurut dia, upaya tersebut akan tetap dikontro Dinkes Bali secara berkesinambungan, sehingga dapat menjamin kondisi darah yang akan ditransfusi kepada pasien terjamin baik dan aman.
"Dalam meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menjadi pendonor sukarela, kami juga menerjunkan langsung tim promosi kesehatan di masing-masing wilayah untuk mendorong masyarakat untuk menjadi pendonor aktif," ujar Wira. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Upaya ini dilakukan PMI Bali, agar masyarakat lebih memahami manfaat dari berdonor darah, sehingga menggugah hati masyarakat menjadi pendonor sukarela," kata Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Bali, dr Gede Wira Sunetra, di Denpasar, Rabu.
Ia menjelaskan, manfaat dengan berdonor darah secara berkala setiap tiga bulan sekali yakni masyarakat dapat terhindar dari bahaya penyakit jantung, Kemudian, adanya regenerasi sel-sel darah merah dalam tubuh dan masyarakat dapat memeriksa kesehatannya secara geratis.
Selain itu, dengan tergugahnya masyarakat untuk berdonor darah, lanjut dia, akan berdampak positif untuk PMI dalam memenuhi ketersediaan darah untuk disalurkan kepada masyarakat di masing-masing kabupaten/kota.
"Kami juga meminta kepada PMI agar menggalakkan bank darah di masing-masing kabupaten/kota, sehingga persediaan darah tetap aman," kata Wira.
Ia menambahkan, untuk pelayanan kesehatan di masing-masing kabupaten/kota saat ini sudah cukup baik, dimana sistem pelayanan kesehatan sudah dilakukan secara berjenjang dengan mengoptimalkan peran puskesmas dan ambulans keliling yang melayani masyarakat hingga kepelosok daerah.
"Kami juga secara rutin telah menerima laporan dari PMI Bali untuk kualitas darah yang dihasilkan, sehingga darah yang diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan dapat terhindar dari penyakit sipilis, hepatitis dan HIV/AIDS," katanya.
Menurut dia, upaya tersebut akan tetap dikontro Dinkes Bali secara berkesinambungan, sehingga dapat menjamin kondisi darah yang akan ditransfusi kepada pasien terjamin baik dan aman.
"Dalam meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menjadi pendonor sukarela, kami juga menerjunkan langsung tim promosi kesehatan di masing-masing wilayah untuk mendorong masyarakat untuk menjadi pendonor aktif," ujar Wira. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016