Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, terus mengkampanyekan berantas sarang nyamuk serentak sebagai langkah preventif mengurangi wabah deman berdarah di daerah itu.

"Saat ini kasus demam berdarah yang terjadi di Kabupaten Buleleng menginjak angka 200 kasus dan harus ditanggapi serius," kata Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra di Singaraja, Kamis.

Ia menjelaskan Pemkab serius menangani wabah demam berdarah dan dengan jumlah kasus menginjak angka 200 orang itu diharapkan semua komponen lebih siap untuk melaksankan kegiatan-kegiatan atau upaya untuk mencegahan dan pemberantasansehingga kasus di Kabupaten Buleleng untuk ke djoepan bisa menurun.

"Langkah-langkah antisipasi sangat perlu dilakukan sesegera mungkin, jangan sampai terus berkembang dan menyebabkan peningkatkan jumlah penderita DB," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya memaparkan Buleleng menjadi kabupaten dengan jumlah penderita terbesar kedua setelah Kabupaten Gianyar terkait kasus demam berdarah di Bali.

Untuk jumlah angka kematian Kabupaten Buleleng menduduki peringkat pertama. "Saya datang langsung ke Buleleng untuk membahas tentang beberapa isu penyakit yang ada khususnya kasus DB terutama langkah penanganan yang terjadi di seluruh kabupaten yang ada di Provinsi Bali khususnya Kabupaten Buleleng," imbuhnya.

Suarjaya menyarankan agar Pemkab Buleleng bekerja sama dengan masyarakat dan dinas terkait lainnya untuk memberantas sarang nyamuk.

"Kami sarankan untuk memberantas sarang nyamuk bersama-sama dengan masyarakat dan dinas terkait paling tidak satu minggu sekali dan kalau itu dilaksanakan dalam sebulan kami yakin akan adanya penurunan populasi nyamuk dan yang pasti penurunan kasus DB di Buleleng," kata dia. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016