Tabanan (Antara Bali) - Penjabat Bupati Tabanan, Bali I Wayan Sugiada merespon cepat kondisi yang dialami Ni Made Lembuk (65), warga Banjar Taman Sari, Desa Pandak Gede, Kediri yang selama ini tinggal di bekas kandang sapi.

Kedatangan Penjabat Bupati I Wayan Sugiada diterima oleh Ni Made Lembuk bersama anaknya I Wayan Nastra (45) yang mempunyai keterbelakangan mental di Banjar Sari Kecamatan Kediri, Senin.

Padahal Pejabat Bupati I Wayan Sugiada sedang menyiapkan ritual "Pitra Yakdnya" yakni pengabenan ibunda yang meninggal dunia.

Ketika dijenguk Pejabat Bupati I Wayan Sugiada, Ni Made Lembuk baru saja selesai menjalani rawat jalan menyusul kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan paha kanannya patah.

Kedatangan Penjabat Bupati Sugiada didampingi Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan, Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr I Nyoman Suratmika, Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Tabanan I Putu Dian Setiawan, serta Perbekel Pandak Gede, I Gede Putu Suciarta.

Penjabat Bupati Sugiada pada kesempatan itu menyerahkan bantuan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan dalam beberapa hari serta paket sembako untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.

Ia juga menyampaikan alternatif bantuan selanjutnya bagi Lembuk. Menurutnya, dari hasil koordinasi dengan Dinas Sosial, ada dua alternatif bantuan yang disiapkan bagi Lembuk antara lain bantuan rumah atau mengajak Lembuk dan anaknya ke panti jompo.

"Untuk situasi nenek (Lembuk), alternatifnya ada dua. Yakni lewat bantuan bedah rumah atau ke panti jompo," jelas pejabat bupati Wayan Sugiada.

Menyangkut bedah rumah, dia menegaskan bahwa hal itu baru bisa dilakukan jika status lahan untuk lokasi bedah rumah sudah jelas. Mengingat, lahan yang saat ini ditempati Lembuk merupakan tanah milik Puri Ancak, Kediri.

"Kalau lokasinya meminjam, terus dibangun, tentu akan membuat persoalan baru nantinya," tegasnya.

Jika itu tidak tercapai, pihaknya melalui Dinas Sosial siap memfasilitasi Lembuk dan anaknya untuk ditampung di panti jompo. Itupun bila pihak keluarga berkenan.

"Soal ke panti jompo, keluarga yang punya kapasitasnya itu. Yang jelas, kalau keluarga mampu merawat nenek ini kami silahkan merawatnya. Tapi kalau tidak, pemerintah siap memfasilitasi ke panti jompo," tandasnya.

Kepala Dinas Sosial I Nyoman Gede Gunawan menjelaskan, bahwa pihak desa sejatinya sudah mengupayakan Lembuk dan keluarganya untuk mendapatkan bantuan bedah rumah.

Hanya saja, upaya itu terbentur dengan status lahan yang ditempati Lembuk saat ini. Karena lahan itu merupakan milik Puri Ancak. "Sejauh ini pejabat di desa baru bisa mengupayakan beras miskin (raskin)," ujar Gede Gunawan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016