Bandung (Antara Bali) - PT Pos Indonesia (Persero) mendukung pendistribusian dokumen dan data Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mensukseskan Sensus Ekonomi dan Usaha yang akan bergulir 1 Mei 2016.
"Pos Indonesia memberikan dukungan pendistribusian logistik dan dokumen untuk sensus Ekonomi dan Usaha yang akan digelar Mei mendatang. Selain itu kami juga bersinergi dalam berbagai kegiatan lainnya," kata Kepala BPS Pusat Dr Suryamin di sela-sela penandatanganan kerja sama BPS dan PT Pos Indonesia di Bandung, Jumat.
Suryamin menyebutkan, kerja sama dengan PT Pos dalam rangka Sensus Ekonomi dan Usaha itu merupakan salah satu dari sejumlah layanan lainnya yang diberikan Pos untuk mendukung kinerja BPS terutama dalam layanan pendistribusian logistik BPS ke berbagai daerah di Indonesia.
Penandatanganan dilakukan oleh Kepala BPS Pusat Suryamin dengan Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi W Setiyono.
"Seluruh pengiriman logistik dan dokumen untuk Sensus Ekonomi dan Usaha 2016 akan dilakukan oleh PT Pos Indonesia karena mereka memiliki jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia," katanya.
Suryamin menyebutkan, pelaksanaan Sensus Ekonomi dan Usaha akan dilakukan mulai 1-31 Mei 2016 serentak di seluruh daerah di Indonesia.
Ia menargetkan data sensus yang dilakukan pada Mei itu sudah bisa diketahui hasilnya pada Desember 2016 sekaligus bisa diakses oleh masyarakat.
"Sensus Ekonomi dan Usaha ini sangat penting dan bermanfaat bagi pemerintah maupun masyarakat, terutama bagi dunia usaha karena bisa mendapatkan mitra di sana," kata Suryamin.
Dari sensus ekonomi itu, kata dia akan diketahui peta ekonomi, industri, perusahaan dan pelaku usaha di Indonesia. Sehingga pada gilirannya akan menjadi data valid bagi pemerintah untuk menetapkan kebijakan strategis.
"Pokoknya berikan data sebenar-benarnya kepada petugas sensus nanti, jangan ada yang ditutup-tutupi karena akurasi data sangat membantu pemerintah untuk menetapkan kebijakan strategis," katanya.
Selain itu, BPS menjamin data dari setiap keluarga itu dijaga kerahasiaannya sehingga tidak perlu ada keraguan dari masyarakat untuk memberikan keterangan secara benar.
"Jangan ragu menjawab pertanyaan petugas sensus yang kami kirimkan nanti ke rumah atau perusahaan masing-masing, mereka dilengkapi tanda pengenal dan tidak diminta biaya sepeserpun, cukup memberikan keterangan sebenar-benarnya," katanya.
Sementara itu Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi W Setijono menyatakan tujuan dari kesepahaman yang dilakukan dengan berbagai badan pemerintah, termasuk dengan BPS untuk membangun sinergi dan kerja sama sehingga mampu memberikan layanan terbaik kepada stakeholder.
ebelumnya, PT Pos Indonesia menandatangani MoU dengan sejumlah BUMN antara lain PT Garuda Indonesia, PT INTI, PTKA, PT Len Industri, PT Bhanda Graha Reksa, PT Sarinah dan PT Varuna Tirta Prakasya.
"Prinsipnya kerja sama ini tentunya saling meningkatkan manfaat dan memberikan layanan kepada stakeholder sehingga terjalin sinergi antar BUMN dan lembaga negara untuk membangun negeri," kata Gilarsi W Setijono menambahkan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Pos Indonesia memberikan dukungan pendistribusian logistik dan dokumen untuk sensus Ekonomi dan Usaha yang akan digelar Mei mendatang. Selain itu kami juga bersinergi dalam berbagai kegiatan lainnya," kata Kepala BPS Pusat Dr Suryamin di sela-sela penandatanganan kerja sama BPS dan PT Pos Indonesia di Bandung, Jumat.
Suryamin menyebutkan, kerja sama dengan PT Pos dalam rangka Sensus Ekonomi dan Usaha itu merupakan salah satu dari sejumlah layanan lainnya yang diberikan Pos untuk mendukung kinerja BPS terutama dalam layanan pendistribusian logistik BPS ke berbagai daerah di Indonesia.
Penandatanganan dilakukan oleh Kepala BPS Pusat Suryamin dengan Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi W Setiyono.
"Seluruh pengiriman logistik dan dokumen untuk Sensus Ekonomi dan Usaha 2016 akan dilakukan oleh PT Pos Indonesia karena mereka memiliki jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia," katanya.
Suryamin menyebutkan, pelaksanaan Sensus Ekonomi dan Usaha akan dilakukan mulai 1-31 Mei 2016 serentak di seluruh daerah di Indonesia.
Ia menargetkan data sensus yang dilakukan pada Mei itu sudah bisa diketahui hasilnya pada Desember 2016 sekaligus bisa diakses oleh masyarakat.
"Sensus Ekonomi dan Usaha ini sangat penting dan bermanfaat bagi pemerintah maupun masyarakat, terutama bagi dunia usaha karena bisa mendapatkan mitra di sana," kata Suryamin.
Dari sensus ekonomi itu, kata dia akan diketahui peta ekonomi, industri, perusahaan dan pelaku usaha di Indonesia. Sehingga pada gilirannya akan menjadi data valid bagi pemerintah untuk menetapkan kebijakan strategis.
"Pokoknya berikan data sebenar-benarnya kepada petugas sensus nanti, jangan ada yang ditutup-tutupi karena akurasi data sangat membantu pemerintah untuk menetapkan kebijakan strategis," katanya.
Selain itu, BPS menjamin data dari setiap keluarga itu dijaga kerahasiaannya sehingga tidak perlu ada keraguan dari masyarakat untuk memberikan keterangan secara benar.
"Jangan ragu menjawab pertanyaan petugas sensus yang kami kirimkan nanti ke rumah atau perusahaan masing-masing, mereka dilengkapi tanda pengenal dan tidak diminta biaya sepeserpun, cukup memberikan keterangan sebenar-benarnya," katanya.
Sementara itu Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi W Setijono menyatakan tujuan dari kesepahaman yang dilakukan dengan berbagai badan pemerintah, termasuk dengan BPS untuk membangun sinergi dan kerja sama sehingga mampu memberikan layanan terbaik kepada stakeholder.
ebelumnya, PT Pos Indonesia menandatangani MoU dengan sejumlah BUMN antara lain PT Garuda Indonesia, PT INTI, PTKA, PT Len Industri, PT Bhanda Graha Reksa, PT Sarinah dan PT Varuna Tirta Prakasya.
"Prinsipnya kerja sama ini tentunya saling meningkatkan manfaat dan memberikan layanan kepada stakeholder sehingga terjalin sinergi antar BUMN dan lembaga negara untuk membangun negeri," kata Gilarsi W Setijono menambahkan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016