Mataram (Antara Bali) - Jajaran Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Polda Nusa Tenggara Barat, kembali berhasil menangkap pelaku pengebom ikan, pada Kamis (4/2) di wilayah perairan Teluk Saleh, Sumbawa


Penangkapan berawal saat Kapal Polisi XXI-2007 yang dikomandani oleh Brigadir Rama Putradi  melaksanakan kegiatan patroli rutin di seputaran perairan Teluk Saleh. Sekitar pukul 05.30 Wita ABK kapal polisi melihat tiga kapal nelayan yang melintas di wilayah perairan Teluk Saleh.


Kapal polisi kemudian berusaha mendekati ketiga tersebut, tapi kapal tersebut berusaha melarikan diri. Namun dengan kesiapsiagaan anggota langsung melakukan pengejaran. Benar saja, setelah dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan ditemukan bahan peledak atau bom Ikan yang sudah siap di gunakan oleh pelaku.


Dir Polair melalui Wadir Polair AKBP I Made Sunarta SE. MH memberikan keterangan soal penangkapan ini. 


"Kali ini 13 orang yang berhasil diamankan oleh anggota. Hal ini merupakan tindak lanjut perintah Kapolda NTB, dimana beliau melihat surat kabar dan pengaduan masyarakat wilayah NTB masih banyaknya pengangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak atau bom ikan," ujarnya.


Sunarta menambahkan, saat ini ketiga kapal masih dikawal menuju markas Unit Khayangan dan 13 orang akan diamankan di Mako Dit Polair Polda NTB.


Kepala Satuan Patroli Daerah (Kasatrolda) AKBP Dewa Wijaya SH juga angkat bicara tentang aksi pengeboman di wilayah perairan NTB.


"Karena saya baca di salah satu surat  kabar pada minggu yang lalu aksi para pelaku pengeboman ini sudah merajalela, untuk itu saya akan mengerahkan para komandan kapal untuk tingkatkan kegiatan patroli dan memburu para pelaku, hal ini sudah tidak bisa dibiarkan karena bisa merusak alam di perairan di lokasi pengeboman," katanya.


Hasil penangkapan kali ini, tegas Dewa Wijaya, akan memberikan pembelajaran bagi para pelaku yang lainnya untuk berhenti melakukan kegiatan penagkapan ikan dengan menggunakan bom ikan. (I020)

 

Pewarta:

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016