Jakarta (Antara Bali) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi minat Jepang untuk menanamkan modalnya guna membangun terminal baru di bandara di Nusa Tenggara Barat senilai 200 juta dolar AS (setara Rp2,7 triliun, kurs Rp13.500).

Kepala BKPM Franky Sibarani, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan minat tersebut disampaikan dalam kunjungannya ke Tokyo, Jepang, Kamis (27/1).

Menurut dia, investasi tersebut akan menggandeng Otoritas Bandara Haneda dan PT Angkasa Pura I.

"Investor terkait berminat melakukan investasi pembangunan terminal bandara di Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang akan dilakukan dalam tiga tahap yang akan dijajaki melalui kerja sama dengan PT Angkasa Pura I dan Otoritas Bandara Haneda," katanya.

Menurut Franky, upaya pembangunan infrastruktur oleh investor Jepang diharapkan terus meningkat seiring dengan kebutuhan Indonesia akan pembangunan sektor infrastruktur.

"Kami akan mengawal masuknya investasi Jepang di bidang infrastruktur. Jepang memiliki banyak saluran dan 'contact person', di Indonesia ada Japan Desk dan tim Marketing Officer, sementara di Jepang bisa dibantu melalui KBRI/KJRI dan kantor perwakilan BKPM," ujarnya.

Sementara dari sisi layanan, pihaknya akan mendorong investor yang bersangkutan untuk masuk melalui layanan investasi tiga jam guna mempercepat realisasi investasi di bidang infrastruktur itu.

Lebih lanjut, Franky menilai pembangunan infrastruktur dari investor Jepang memiliki nilai strategis mengingat selama ini investasi yang masuk dari Jepang lebih banyak di industri alat angkut/otomotif.

Dari sisi lokasi rencana pembangunan bandara baru di NTB juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong investasi di luar Pulau Jawa.

"Diharapkan dengan adanya bandara baru tersebut akan dapat berkontribusi positif pada perkembangan ekonomi di wilayah Indonesia bagian timur, terutama dari sektor pariwisata," imbuhnya.

Proporsi investasi di luar Jawa tahun 2015 mencapai 45,6 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi tahun sebelumnya sebesar 43 persen.

Pada tahun 2016 ini, BKPM menargetkan proporsi realisasi investasi luar Jawa mencapai 49 persen.

Sementara itu, realisasi investasi sektor infrastruktur sepanjang 2015 tercatat sebesar Rp151,4 triliun mengalami kenaikan 21,3 persen dari periode tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk komitmen investasi yang ditandai dengan penerbitan izin prinsip, BKPM mencatatkan komitmen investasi sebesar Rp835 triliun naik 226 persen dari tahun sebelumnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ade Irma Junida

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016