Negara (Antara Bali) - Pemkab Jembrana lewat instansi terkait, mewaspadai oknum yang memanfaatkan putusnya jembatan jalan raya Denpasar - Gilimanuk, untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

"Kami waspadai, agar tidak ada oknum yang mengarahkan truk dan bus besar lewat jalan pedesaan dengan memungut upah. Kalau hal itu dibiarkan, kami khawatir jembatan desa yang dilalui kendaraan besar akan roboh, sehingga malah menambah masalah," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informasi Jembrana Gusti Ngurah Bagus Putra Riyadi, di Negara, Senin.

Ia mengatakan, dalam mengawasi kendaraan yang boleh melewati jalan pedesaan, pihaknya berkoordinasi dengan Satpol PP, karena jalan pedesaan merupakan jalan kabupaten.

Meskipun tidak bersedia menyebutkan oknum yang memanfaatkan putusnya jembatan utama jalan raya Denpasar-Gilimanuk, ia mengaku, pihaknya mendapatkan informasi tersebut dan sudah ditindaklanjuti dengan melakukan pencegahan.

Kepala Kantor Satpol PP Jembrana Gusti Ngurah Rai Budi saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya akan mengecek ke lapangan untuk menelusuri dan mencegah adanya oknum yang menjadi pemandu kendaraan besar untuk melewati jalan desa dengan upah tertentu.

"Kami akan turun ke lapangan dengan koordinasi instansi terkait. Tidak boleh putusnya jembatan jalan raya itu, dimanfaatkan oknum, yang bisa merusak jalan dan jembatan di desa," katanya.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, ada oknum yang menawarkan menjadi pemandu jalan kepada sopir truk dan bus besar, dengan melewati jalan pedesaan yang tembus kembali di jalan raya Denpasar - Gilimanuk, sehingga sopir tidak perlu memutar lewat Kabupaten Buleleng.

Untuk menggunakan jasanya, pemandu ini minta imbalan Rp250 ribu untuk setiap kendaraan, dan sempat mengarahkan tiga truk dan bus besar sebelum dicegah petugas.

Akibat jembatan di jalan raya Denpasar - Gilimanuk yang masuk wilayah Desa Dangin Tukadaya putus Sabtu (23/1) malam lalu, institusi terkait di Kabupaten Jembrana membuat jalur alternatif lewat jalan-jalan desa khusus untuk kendaraan kecil seperti mobil pribadi dan pick up.

Sementara untuk truk dan bus besar, saat keluar dari Pelabuhan Gilimanuk, langsung diarahkan berbelok ke kiri melewati Kabupaten Buleleng menuju ke Denpasar, yang jarak tempuhnya lebih jauh dibandingkan lewat Kabupaten Jembrana.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016