Denpasar (Antara Bali) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Divisi Regional XI Bali-Nusra terus berupaya meningkatkan sosialisasinya kepada masyarakat dan perusahaan swasta di Pulau Dewata untuk mendaftarkan karyawannya menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional.
"Kegiatan ini diharapkan partisipasi masyarakat untuk ikut JKN agar terus meningkat, sehingga apabila terjadi suatu hal yang beresiko segera terbantu dengan adanya jaminan kesehatan yang disediakan pemerintah," kata Kepala BPJS Divisi Regional XI, Dr dr Ni Mas Ratna Sudewi, di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, dalam upaya tersebut pihaknya bermitra dengan media masa di Bali untuk melakukan sosialisasi tersebut sehingga masyarakat lebih mengenal manfaat yang didapat dengan menjadi peserta JKN.
Dalam acara itu, Kepala BPJS Divisi Regional XI didampingi Kepala Departemen Pemasaran dan Kepesertaan Sri Wahyuningsih dan Kepala Departemen Manajemen Pelayanan Kesehatan Divisi Regional XI dr Triwidhi Hastuti Puspitasari juga mengharapkan dukungan dari media.
Dalam hal ini, pihaknya juga menyampaikan kepada media terkait progres partisipasi masyarakat yang menjadi peserta JKN sejak 1 Januari 2014 hingga 22 Januari 2016 dan bagaimana rencana ke depannya dalam melayani masyarakat secara menyeluruh.
"Ke depannya para pekerja yang menerima upah yang belum mendaftarkan diri sebagai peserta JKN diharapkan untuk segera melakukan pendaftaran, karena hal ini sudah diamanatkan dalam Undang-Undang," ujar wanita asal Desa Tangkas, Kabupaten Klungkung, Bali itu.
Berdasarkan data pasar peserta JKN dari badan usaha swasta di Bali, pihaknya mencatat yang sudah tergabung sebanyak 317.269 jiwa. Sedangkan, badan usaha usaha di Nusa Tenggara (Nusra) yang sudah mendaftarkan pekerjanya sebanyak 430.340 jiwa.
Untuk peserta JKN dari segmen Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Swasta di Bali yang sudah mendaftar sebanyak 2.086.432 jiwa atau 51,15 persen dari total penduduk mencapai 4.078.655 jiwa.
Kemudian, untuk para peserta JKN dari Nusa Tenggara (Nusra) tercatat yang sudah terdaftar sebanyak 8.746.165 jiwa atau 62,75 persen dari total pemduduk `13.938.460 jiwa.
"Apabila kontribusi pembayaran JKN ini dilakukan secara gotong royong, maka semua masyarakat akan tertolong," kata Ratna Sudewi.
Pihaknya mengharapkan, pelaksanaan JKN tersebut dapat terus berjalan optimal untuk jumlah pesertanya sehingga pelayanan kesehatan untuk masyarakat juga akan lebih maksimal.
Ia menambahkan, untuk perusahaan besar di Bali saat ini tercatat sudah hampir 50 persen seluruh karyawan penerima upah bersama angota keluarganya sudah terdaftar JKN.
"Kita terus mendorong para pemberi kerja untuk memberi rasa keamanan kepada para pekerjanya dengan didaftarkan sebagai peserta JKN," ujarnya.
Untuk evaluasi tahun ini, tambah dia, target peserta mandiri JKN sudah seluruhnya mendaftarkan diri sebagai peserta jaminan kesehatan itu. Namun, untuk para peserta penerima upah belum keseluruhan terdaftar JKN.
Hal ini dikarenakan adanya negosiasi dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bali untuk menunda mendaftarkan para pekerjanya ke JKN itu hingga enam bulan ke depan terhitung dari 1 Januari 2016. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kegiatan ini diharapkan partisipasi masyarakat untuk ikut JKN agar terus meningkat, sehingga apabila terjadi suatu hal yang beresiko segera terbantu dengan adanya jaminan kesehatan yang disediakan pemerintah," kata Kepala BPJS Divisi Regional XI, Dr dr Ni Mas Ratna Sudewi, di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, dalam upaya tersebut pihaknya bermitra dengan media masa di Bali untuk melakukan sosialisasi tersebut sehingga masyarakat lebih mengenal manfaat yang didapat dengan menjadi peserta JKN.
Dalam acara itu, Kepala BPJS Divisi Regional XI didampingi Kepala Departemen Pemasaran dan Kepesertaan Sri Wahyuningsih dan Kepala Departemen Manajemen Pelayanan Kesehatan Divisi Regional XI dr Triwidhi Hastuti Puspitasari juga mengharapkan dukungan dari media.
Dalam hal ini, pihaknya juga menyampaikan kepada media terkait progres partisipasi masyarakat yang menjadi peserta JKN sejak 1 Januari 2014 hingga 22 Januari 2016 dan bagaimana rencana ke depannya dalam melayani masyarakat secara menyeluruh.
"Ke depannya para pekerja yang menerima upah yang belum mendaftarkan diri sebagai peserta JKN diharapkan untuk segera melakukan pendaftaran, karena hal ini sudah diamanatkan dalam Undang-Undang," ujar wanita asal Desa Tangkas, Kabupaten Klungkung, Bali itu.
Berdasarkan data pasar peserta JKN dari badan usaha swasta di Bali, pihaknya mencatat yang sudah tergabung sebanyak 317.269 jiwa. Sedangkan, badan usaha usaha di Nusa Tenggara (Nusra) yang sudah mendaftarkan pekerjanya sebanyak 430.340 jiwa.
Untuk peserta JKN dari segmen Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Swasta di Bali yang sudah mendaftar sebanyak 2.086.432 jiwa atau 51,15 persen dari total penduduk mencapai 4.078.655 jiwa.
Kemudian, untuk para peserta JKN dari Nusa Tenggara (Nusra) tercatat yang sudah terdaftar sebanyak 8.746.165 jiwa atau 62,75 persen dari total pemduduk `13.938.460 jiwa.
"Apabila kontribusi pembayaran JKN ini dilakukan secara gotong royong, maka semua masyarakat akan tertolong," kata Ratna Sudewi.
Pihaknya mengharapkan, pelaksanaan JKN tersebut dapat terus berjalan optimal untuk jumlah pesertanya sehingga pelayanan kesehatan untuk masyarakat juga akan lebih maksimal.
Ia menambahkan, untuk perusahaan besar di Bali saat ini tercatat sudah hampir 50 persen seluruh karyawan penerima upah bersama angota keluarganya sudah terdaftar JKN.
"Kita terus mendorong para pemberi kerja untuk memberi rasa keamanan kepada para pekerjanya dengan didaftarkan sebagai peserta JKN," ujarnya.
Untuk evaluasi tahun ini, tambah dia, target peserta mandiri JKN sudah seluruhnya mendaftarkan diri sebagai peserta jaminan kesehatan itu. Namun, untuk para peserta penerima upah belum keseluruhan terdaftar JKN.
Hal ini dikarenakan adanya negosiasi dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bali untuk menunda mendaftarkan para pekerjanya ke JKN itu hingga enam bulan ke depan terhitung dari 1 Januari 2016. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016