Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo memberikan perhatian
terhadap kualitas proyek-proyek pemerintah agar memenuhi standar yang
telah ditetapkan dan tidak ada kecurangan.
Saat menyaksikan penandatanganan 12 proyek di Kementerian Perhubungan di Jakarta Senin, Presiden mengatakan selain ketepatan waktu pengerjaan proyek, juga penting kualitas yang sesuai standar.
"Misalnya tol trans Sumatera. Saya datangi sampai lima kali, karena berharap kualitas baik dan kecepatan pembangunan, jangan main-main dengan kualitas," katanya.
Upaya menjaga kualitas pekerjaan proyek tersebut, salah satunya melalui tender dan penandatanganan kontrak di awal tahun.
"Ini saya dorong dan terus desak, saya tahu pola lama tradisi lama dan cara lama ditinggalkan, di bulan lima dan bulan enam tidak lagi, bulan awal seperti ini harus tanda tangan," katanya.
Dengan waktu pengerjaan yang tidak terburu-buru menjelang akhir tahun, Presiden berharap kualitas bisa terkontrol.
"Kita harus keluar dari pola lama dan cara lama menuju pola yang baru dan tradisi yang baru, menumpuk dan kebut-kebutan di November dan Desember, semua seperti itu, persis, karena yang ditiru yang di atas, dengan pola ini kita punya waktu yang longgar dengan kualitas lebih baik," kata Kepala Negara.
Kementerian Perhubungan menandatangani 12 paket pengerjaan sejumlah proyek 2016 senilai Rp2,071 triliun.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan sejumlah paket yang ditandatangani tersebut meliputi jenis proyek angkutan laut, angkutan darat, dan udara.
"Salah satunya adalah subsidi angkutan laut perintis dengan jumlah lima trayek kontrak subsidi perintis," kata Jonan dalam laporannya.
Proyek penting lainnya yang termasuk dalam paket itu, kata Jonan, perluasan gedung terminal Bandara Raden Inten Lampung karena Lampung merupakan provinsi penyangga provinsi di barat Pulau Jawa.
Menhub juga menggarisbawahi proyek pembangunan gedung kelas baru Akademi Penerbangan di Makassar yang juga merupakan bagian dari pengembangan sekolah serupa di Papua dan daerah-daerah lainnya.
Dia mengatakan sepanjang 2016 terdapat 273 paket pembangunan sebesar Rp14,242 triliun.
Jonan berharap, melalui paket-paket pekerjaan tersebut dapat mendorong pencapaian target kerja Kementerian Perhubungan.
Penandatanganan 12 paket yang berlangsung di Kementerian Perhubungan tersebut, disaksikan Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menko Polhukam Luhut Pandjaitan dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Saat menyaksikan penandatanganan 12 proyek di Kementerian Perhubungan di Jakarta Senin, Presiden mengatakan selain ketepatan waktu pengerjaan proyek, juga penting kualitas yang sesuai standar.
"Misalnya tol trans Sumatera. Saya datangi sampai lima kali, karena berharap kualitas baik dan kecepatan pembangunan, jangan main-main dengan kualitas," katanya.
Upaya menjaga kualitas pekerjaan proyek tersebut, salah satunya melalui tender dan penandatanganan kontrak di awal tahun.
"Ini saya dorong dan terus desak, saya tahu pola lama tradisi lama dan cara lama ditinggalkan, di bulan lima dan bulan enam tidak lagi, bulan awal seperti ini harus tanda tangan," katanya.
Dengan waktu pengerjaan yang tidak terburu-buru menjelang akhir tahun, Presiden berharap kualitas bisa terkontrol.
"Kita harus keluar dari pola lama dan cara lama menuju pola yang baru dan tradisi yang baru, menumpuk dan kebut-kebutan di November dan Desember, semua seperti itu, persis, karena yang ditiru yang di atas, dengan pola ini kita punya waktu yang longgar dengan kualitas lebih baik," kata Kepala Negara.
Kementerian Perhubungan menandatangani 12 paket pengerjaan sejumlah proyek 2016 senilai Rp2,071 triliun.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan sejumlah paket yang ditandatangani tersebut meliputi jenis proyek angkutan laut, angkutan darat, dan udara.
"Salah satunya adalah subsidi angkutan laut perintis dengan jumlah lima trayek kontrak subsidi perintis," kata Jonan dalam laporannya.
Proyek penting lainnya yang termasuk dalam paket itu, kata Jonan, perluasan gedung terminal Bandara Raden Inten Lampung karena Lampung merupakan provinsi penyangga provinsi di barat Pulau Jawa.
Menhub juga menggarisbawahi proyek pembangunan gedung kelas baru Akademi Penerbangan di Makassar yang juga merupakan bagian dari pengembangan sekolah serupa di Papua dan daerah-daerah lainnya.
Dia mengatakan sepanjang 2016 terdapat 273 paket pembangunan sebesar Rp14,242 triliun.
Jonan berharap, melalui paket-paket pekerjaan tersebut dapat mendorong pencapaian target kerja Kementerian Perhubungan.
Penandatanganan 12 paket yang berlangsung di Kementerian Perhubungan tersebut, disaksikan Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menko Polhukam Luhut Pandjaitan dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016