Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar memberikan apresiasi kepada pelaku pengolahan bank sampah atas kerja keras mengelola sampah rumah tangga masyarakat setempat.

"Penanganan sampah tidak bisa diserahkan seluruhnya kepada pemerintah kota, namun harus ada kesadaran dari warga untuk menjaga kebersihan lingkungan, termasuk memberdayakan bank sampah," kata Sekretaris Daerah Pemkot Denpasar Anak Agung Rai Iswara pada acara pemberian apresiasi pelaku bank sampah, di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan persoalan mengenai sampah tidak dapat dibiarkan begitu saja, semua elemen masyarakat harus bersikap aktif mengupayakan pelaksanaan pembangunan demi kemajuan bersama tanpa meninggalkan ciri khas serta jati diri budaya masyarakat Kota Denpasar.

"Kami menyambut baik serta mengapresiasi seluruh pelaku bank sampah di Kota Denpasar. Melalui kesempatan ini kami mengajak pelaku bank sampah untuk lebih meningkatkan kinerjanya guna menumbuhkan partisipasi masyarakat, sehingga program bank sampah yang salah satunya membangun ekonomi kerakyatan bisa terwujud," ujarnya.

Rai Iswara mengajak kepada para pelaku bank sampah terus meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat guna mewujudkan lingkungan yang bersih, derajat kesehatan masyarakat dapat meningkat serta warga diharapkan terus melakukan aksi-aksi ramah lingkungan melalui gerakan kebersihan dan tertib mengeluarkan sampah sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Dewa Ketut Suryantara dari perwakilan Yayasan Unilever Indonesia mengatakan sejak tahun 2007 program "green and clean" secara konsisten dilaksanakan oleh komunitas yang terintegritas.

Dalam upaya pengurangan dampak lingkungan, maka Unilever memfokuskan pada program bank sampah, melalui inisiatif ini pihaknya mengembangkan sistem pengelolaan bank sampah berbasisi komunitas dimana masyarakat dapat menabung sampah kering rumah tangga dan menjualnya sesuai dengan nilai ekonomi.

"Melalui program `green and clean` atau hijau dan bersih diharapkan ke depannya akan menginspirasi lebih banyak individu dan komunitas untuk menjadi agen perubahan bagi masyarakat dan lingkungannya," ucapnya.

Sementara Ketua Panitia Kegiatan, Ni Wayan Riawati mengatakan pada Desember 2015 total bank sampah yang telah melayani masyarakat di seluruh pelosok Bali ada sekitar 71 bank sampah dan 90 persennya di Kota Denpasar dengan total nasabah mencapai 6.030 orang, dengan rata-rata reduksi sampah non organik per bulan 83.000 kg.

Mereka memiliki rata-rata omset per bulannya mencapai Rp91 juta rupiah. Hal itu semua berkat kerja sama dan dukungan seluruh pemangku kepentingan.

Menurut dia, dari evaluasi serta seleksi ketat standar program 2015 menghasilkan tiga bank sampah terbaik, dua bank sampah kategori khusus.

Sebanyak 30 bank sampah aktif di Kota Denpasar, 10 bank sampah terbaik dari Kabupaten di Bali, serta tiga nasabah terbaik dari lembaga pendidikan yang telah bekerja sama dengan bank sampah. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016