Singaraja, (Antara Bali) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD-RI) asal Bali, Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III mengimbau masyarakat Pulau Dewata mewaspadai organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

"Kementerian Dalam Negeri sudah menyatakan Gafatar sebagai organisasi masyarakat (ormas) terlarang dan masyarakat Bali mesti mewaspadai itu," kata I Gusti Ngurah Arya Wedakarna di Singaraja, Rabu.

Ia berpendapat, Gafatar merupakan sebuah gerakan menyerupai kelompok ISIS, sangat berbahaya dan mengancam ideologi bangsa Indonesia. "Semua gerakan yang anti Pancasila harus dihilangkan dari bumi Nusantara," imbuhnya.

Arya Veda lebih lanjut menambahkan, pihaknya mengimbau Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) seluruh wilayah di Bali intensif memantau Gafatar dan segera melakukan tindakan tegas apabila ditemukan pergerakan di kalangan masyarakat.

"Sejauh ini memang baru saya dengar mereka (Gafatar) pernah menggelar acara di Gianyar dan Klungkung, namun tidak jadi karena sudah keburu dibubarkan. Tetapi tetap masyarakat Bali mesti waspada," kata dia.

Mantan Rektor Universitas Mahendradatta itu menambahkan, pihaknya berharap Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan desa adat di Bali ikut bersama sama mewaspadai pergerakan Gafatar.

"FKUB harus rutin memantau pergerakan ormas terindikasi menyesatkan di wilayahnya dan bagi desa adat seluruh Bali jika menemukan tanda-tanda pergerakan Gafatar segera berkoordinasi dengan Babinsa dan pihak Kepolisian serta TNI," ucap dia.

Sementara itu, Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengatakan, gerakan yang tidak sesuai ajaran yang benar seperti Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) harus dilarang.

Wapres mengaku tidak memahami Gafatar, tapi jika gerakan tersebut memang melanggar keyakinan yang bersifat umum di masyarakat, terlebih jika ada kaitannya dengan orang-orang hilang maka harus dilarang.

Direktorat Jenderal Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri sebelumnya pada 20 November 2012 mengeluarkan surat dengan nomor 220/3657/D/III/2012 melarang pendirian Gafatar.

Gafatar menghebohkan publik dengan berita hilangnya seorang dokter bernama Rica Tri Handayani bersama putranya sejak 30 Desember 2015. Rica diduga mengikuti organisasi Gafatar.

Rica dan putranya ditemukan pada Senin (11/1) di Bandara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng.

Selain Rica, beberapa orang pemuda lain di Yogyakarta juga dikabarkan menghilang dan diduga mengikuti ormas tersebut. (KUN)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016