Denpasar (Antara Bali) - Panitia ajang promosi pariwisata, "Bali Beyond and Travel Fair" (BBTF) 2016 menyatakan anggaran yang disediakan untuk perhelatan tahunan tersebut mencapai Rp17 miliar atau melonjak 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Anggaran tahun ini meningkat 30 persen sebesar Rp17 miliar," kata Wakil Ketua Panitia Penyelenggara BBTF 2016, Tanto Ruwiyadi di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, sekitar 40 persen dari anggaran tersebut dikontribusikan oleh Kementerian Pariwisata mengingat kegiatan tersebut mempromosikan destinasi wisata Indonesia.
Dengan anggaran yang melonjak itu, BBTF 2016 diharapkan mampu memberikan ruang yang lebih besar kepada penjual yang merupakan operator pariwisata di Tanah Air mempromosikan destinasi wisata di daerahnya termasuk para pembeli yang merupakan operator pariwisata nasional dan internasional.
Meski demikian, pihaknya belum menyebutkan target transaksi yang dibukukan dalam BBTF 2016 itu karena hingga saat ini masih dalam tahap proses.
Pada pelaksanaan BBTF 2014, yang merupakan kegiatan pertama kali digelar, BBTF membukukan transaksi bisnis antara pembeli dan penjual mencapai Rp6 triliun selama 10-13 Juni 2014.
Sedangkan pada pelaksanaan tahun 2015, BBTF membukukan transaksi mencapai Rp9,4 triliun.
Ajang promosi pariwisata tahunan itu diharapkan mampu mendongrak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sesuai dengan target pemerintah hingga tahun 2019 mencapai 20 juta orang.
Hingga saat ini sejumlah operator pariwisata yang merupakan pembeli di awasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik telah mendaftar untuk ikut dalam kegiatan itu.
BBTF 2016 mengangkat tema "where the world comes to meet" yang diharapkan menjadi ajang mempertemukan pelaku bisnis pariwisata guna mendongkrak devisa pariwisata dan target kunjungan wisman.
Ajang tersebut digelar mulai 22-26 Juni 2016 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Kabupaten Badung, Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Anggaran tahun ini meningkat 30 persen sebesar Rp17 miliar," kata Wakil Ketua Panitia Penyelenggara BBTF 2016, Tanto Ruwiyadi di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, sekitar 40 persen dari anggaran tersebut dikontribusikan oleh Kementerian Pariwisata mengingat kegiatan tersebut mempromosikan destinasi wisata Indonesia.
Dengan anggaran yang melonjak itu, BBTF 2016 diharapkan mampu memberikan ruang yang lebih besar kepada penjual yang merupakan operator pariwisata di Tanah Air mempromosikan destinasi wisata di daerahnya termasuk para pembeli yang merupakan operator pariwisata nasional dan internasional.
Meski demikian, pihaknya belum menyebutkan target transaksi yang dibukukan dalam BBTF 2016 itu karena hingga saat ini masih dalam tahap proses.
Pada pelaksanaan BBTF 2014, yang merupakan kegiatan pertama kali digelar, BBTF membukukan transaksi bisnis antara pembeli dan penjual mencapai Rp6 triliun selama 10-13 Juni 2014.
Sedangkan pada pelaksanaan tahun 2015, BBTF membukukan transaksi mencapai Rp9,4 triliun.
Ajang promosi pariwisata tahunan itu diharapkan mampu mendongrak jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sesuai dengan target pemerintah hingga tahun 2019 mencapai 20 juta orang.
Hingga saat ini sejumlah operator pariwisata yang merupakan pembeli di awasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik telah mendaftar untuk ikut dalam kegiatan itu.
BBTF 2016 mengangkat tema "where the world comes to meet" yang diharapkan menjadi ajang mempertemukan pelaku bisnis pariwisata guna mendongkrak devisa pariwisata dan target kunjungan wisman.
Ajang tersebut digelar mulai 22-26 Juni 2016 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Kabupaten Badung, Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016