Singaraja (Antara Bali) - Kalangan masyarakat Desa Bukti, Kabupaten Buleleng, Bali meminta pengembangan air baku mata Air Sanih oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakya (Kemenpupera) memanfaatkan air di wilayah hilir sumber air setempat.

"Pembangunan sistem pengembangan air baku mata air sanih harus dilakukan bijaksana apalagi terkait dengan wilayah wisata Air Sanih," kata Jero Cilik, salah satu tokoh masyarakat di daerah setempat, Senin.

Ia mengatakan, proyek tersebut dengan nomor kontrak HK.02.03./PJPA-BP/PAB/04 yang dikerjakan Dirjen Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Bali (BWS) Bali-Penida, dengan nilai kontrak mencapai Rp42.110.456. 000.

Jero Cilik menjelaskan, perbedaan pendapat sempat terjadi antara warga bersama perwakilan pengelola proyek menyangkut lokasi pengambilan mata air.

Namun demikian, kata dia, duduk persoalan kabarnya telah dibenarkan pengelola dan memanfaatkan mata air di hilir bukan lagi di hulu sesuai rencana pertama.

"Ini tadinya mau dikembangkan air baku, harusnya kan diambil di hilir tidak di hulu karena memang sempat banyak warga tidak tahu, sebelumnya mau mengambil di hulu mata air. Masyarakat mendukung tetap di hilir sesuai perencanaan diawal, nah syukurnya Sabtu (9/1) lalu sudah ada kesepakatan itu," kata dia.

Pihaknya menilai rentan waktu paling lama menyedot air di Yeh Sanih, idealnya tiga jam per hari dan pihaknya segera akan berkordinasi dengan BWS Bali Penida.

Ia meminta pengambilan air dilakukan dari pukul 23.00 - 02.00 Wita dan juga kalangan warga juga berharap supaya mekanisme proses pekerjaan proyek diberitahu dengan jelas. "Oke kalau warga memang menginginkan di hilir, mari kita kembali ke bestek pertama di hilir," katanya.

Disebutkan potensi mata air di bawah tanah diakui Jero Cilik, tersebar dari wilayah Pura Penegil Dharma di Kubutambahan hingga ke arah Pura Ponjok Batu di Desa Pacung Kecamatan Tejakula. Pemanfaatan sumber air di Yeh Sanih, alokasinya harus mendapat solusi teknologi tepat guna, dan proyek dikerjakan supaya berhasil demi kepentingan masyarakat luas.

"Kami berharap supaya proyek sistem pengembangan air baku tidak gagal seperti pengalaman proyek P2AT dan kolam air deras diwaktu silam," kata Jero Cilik, yang juga mantan Klian Desa Pakraman Yeh Sanih. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016