Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Bali mencatat realisasi pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2015 mencapai Rp3,070 triliun atau melampaui target sebesar Rp2,988 triliun.

"Pendapatan asli daerah itu melampaui target dengan peningkatan mencapai lebih dari Rp82 miliar atau 102 persen," kata Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Bali, I Made Santha di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, jumlah tersebut juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014 yang mencapai sekitar Rp2,7 triliun.

Dia menjelaskan bahwa sebagian besar PAD itu bersumber dari pajak daerah yang diperoleh dari pajak kendaraan bermotor di antaranya Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar Rp1,030 triliun atau hampir 88 persen.

Kemudian disusul Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang mencapai hampir Rp928 miliar, dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) yang mencapai hampir Rp414 miliar.

Selain itu, PAD dari pajak daerah juga dikontribusikan dari pajak air permukaan yang mencapai hampir Rp2,6 miliar dan pajak rokok Rp194 miliar.

"Di tengah ekonomi yang sulit, tetapi kami sangat mengapresiasi wajib pajak yang sudah tepat waktu menyelesaikan pembayaran," katanya.

Meski demikian pihaknya mencatat realisasi pendapatan daerah 2015 secara keseluruhan meleset tipis dari target yakni sebesar Rp4,9 triliun sedangkan pendapatan daerah yang terealisasi mencapai hampir Rp4,8 triliun.

Hal tersebut di antaranya dipengaruhi pendapatan dari BBNKB yang terealisasi mencapai Rp1,030 triliun dari target Rp1,173 trilun dan pajak rokok yang terealisasi Rp194 miliar dari target Rp205 miliar.(WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016