Jakarta (Antara Bali) - Kaspersky Lab baru saja merilis prediksi tren kejahatan siber 2016 dimana tindak kejahatan siber akan meluas melalui perangkat mobile.

Tidak hanya itu, Internet-of-Things dan sistem pembayaran alternatif juga akan menjadi target kejahatan siber, yang berujung pada bocornya data informasi sensitif milik perusahaan maupun pribadi.

Dalam keterangan tertulisnya, Minggu, Kaspersky Lab berbagi cara agar perusahaan dan individu dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi resiko kejahatan siber di masa depan.

Bagi perusahaan
- Berfokus pada pendidikan keamanan siber bagi para staf.
- Gunakan perlindungan endpoint yang terpercaya dan berlapis-lapis dengan lapisan ekstra yang proaktif.
- Patch kerentanan secepat mungkin, sering melakukan patch, dan otomatisasi proses tersebut.
- Perhatikan segala sesuatu yang berbentuk mobile.
- Terapkan enkripsi untuk komunikasi dan data yang sensitif.
- Lindungi semua elemen infrastruktur - gateway, e-mail, collaboration.

Bagi individu
- Berinvestasi dalam solusi keamanan yang kuat untuk semua perangkat
- Mengeksplorasi dan memanfaatkan opsi tambahan yang biasanya disertakan dalam solusi perlindungan Anda, seperti Default Deny Execution Controls, Whitelisting, Encryption, dan Automated Backups.
- Mempelajari dasar-dasar kemanan siber dan ajarkan juga kepada teman Anda.
- Beralihlah ke komunikasi terenkripsi.
- Pertimbangkan baik-baik untuk merubah kebiasaan online Anda serta informasi apa yang Anda bagikan. Setelah meng-upload, informasi itu akan tetap berada di internet untuk selamanya dan dapat digunakan untuk melawan Anda atau bahkan perusahaan Anda. (WDY)

Penerjemah: Arindra Meodia

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016