Singaraja (Antara Bali) - Pengamat ekonomi yang juga akademisi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, I Putu Gede Parma, S.ST.Par MPar mengajak kalangan generasi muda di daerah itu meningkatkan kompetensi diri untuk dapat bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016.

"Persaingan sangat ketat dalam hal tenaga kerja. Jadi yang mesti dilakukan adalah peningkatan kompetensi diri bagi kalangan generasi muda segera mungkin," kata Parma yang juga Pembantu Dekan (PD) III Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Undiksha di Singaraja, Minggu.

Ia menjelaskan, MEA resmi berlaku per 1 Januari 2016, sebagai bagian daripada progam ASEAN Community. "Itu ada tiga kerja sama seperti, kerja sama ekonomi, sosial politik, dan juga seni kebudayaan," katanya.

Dalam MEA, kata dia, ada lima arus utama yakni tenaga kerja, investasi, modal, barang dan jasa yang menjadi sektor utama yang paling ditonjolkan.

Dikatakan pula, pemerintah dapat segera mengeluarkan kebijakan dalam usaha penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pendidikan, usaha jasa dan industri melalui Perda bersama Pemerintah Daerah, menyangkut proteksi dan memperkuat daya saing di daerah, semisal di Kabupaten Buleleng.

"Khusus untuk SDM ini, perlu peningkatan keterampilan SDM, melalui keterampilan lewat penguasaan bahasa asing. Wajib diikuti soft skill, di situlah mental dan jiwa kompetitif diminta bisa bersaing sehat," kata dia.

Parma lebih lanjut memaparkan, Indonesia masih agak tertinggal dibanding negara ASEAN lainnya dalam "hard skill" diantaranya seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.

"Namun demikian Indonesia tidak kalah dari sisi "soft skill" karena itu termasuk ada lokal genius mengikuti, etos kerja, keramah tamahan dan semangat belajar," jelasnya.

Selain itu, ia mengungkapkan, pemuda Indonesia di awal 2016, harus lebih giat bekerja keras mengisi kemampuan membangun diri. Mengusung jati diri sebagai bangsa Indonesia, dan mengaplikasikan empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

"Pemuda harus bersatu, merevitalisasi kembali nilai-nilai Sumpah Pemuda. Musuh kita bukan sesama masyarakat Indonesia, tapi musuh bersama kita adalah tantangan globalisasi dunia," ucap Parma. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016