Denpasar (Antara Bali) - Pameran batu akik dan permata turutserta meramaikan ajang "Denpasar Festival Ke-8", salah satunya batu akik les kelor diburu para pengunjung kegiatan tahunan Kota Denpasar.
Aris seorang peserta pameran Denpasar Festival, Kamis mengatakan batu permata yang diburu salah satunya les kelor. Karena masyarakat meyakini batu akik tersebut memiliki kekuatan menolak kekuatan negatif.
"Sejak hari pertama di buka kegiatan Denpasar Festival (Denfest) anjungan kami sudah dipadati pengunjung. Warga yang memang penghobi langsung memilih dan membeli. Namun masyarakat yang sekadar ingin tahu, mereka hanya melihat-lihat saja," katanya.
Menurut Aris, pihaknya sudah banyak menjual batu akik les kelor. Bahkan dari sekian pembeli kebanyakan pejabat di Bali. Yang lebih unik les kelor yang diborong adalah berbentuk bulat dan sebesar telor.
``Mungkin bentuk telor itu memiliki fungsi yang sangat bagus, makanya bentuk seperti itu banyak yang membeli,`` ujarnya.
Dengan demikian, kata pedagang yang sudah belasan tahun menjual batu permata itu, bahwa ajang Denpasar Festival ini juga dijadikan sebagai tempat promosi batu alam yang memiliki aneka warna dan nama tersendiri, untuk diperkenalkan kepada masyarakat.
Aris mengaku selain les kelor batu permata juga banyak peminatnya. Ada batu akik kecubung, zambrut, verus, rambut sedana, mirah cempaka dan lainnya.
"Saya cukup banyak mempunyai koleksi permata dan batu akik. Saya juga berburu ke daerah lain seperti ke Kalimantan, dan Bandung. Ada juga saya mendatangkan batu permata dari luar negeri," katanya.
Ia mengaku ada beberapa koleksi yang tidak dijual, karena dianggap unik tetapi dipajang untuk promosi dan memperkenalkan kepada masyarakat, termasuk wisatawan asing.
"Ada juga batu permata yang hanya dikoleksi untuk pribadi. Tapi tetap dalam pameran ini kami perkenalkan, sehingga warga mengetahui keunikan batu tersebut," katanya.
Wayan Darya, seorang kolektor batu akik mengaku di pameran anjungan tersebut banyak batu akik yang dicari-cari warga, seperti kecubung, rambut sedana dan lainnya.
"Karena banyaknya koleksi yang dipajang di pameran kali ini, saya juga menyempatkan datang kesini untuk melihat-lihat. Kalau ada yang cocok saya juga membeli," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Aris seorang peserta pameran Denpasar Festival, Kamis mengatakan batu permata yang diburu salah satunya les kelor. Karena masyarakat meyakini batu akik tersebut memiliki kekuatan menolak kekuatan negatif.
"Sejak hari pertama di buka kegiatan Denpasar Festival (Denfest) anjungan kami sudah dipadati pengunjung. Warga yang memang penghobi langsung memilih dan membeli. Namun masyarakat yang sekadar ingin tahu, mereka hanya melihat-lihat saja," katanya.
Menurut Aris, pihaknya sudah banyak menjual batu akik les kelor. Bahkan dari sekian pembeli kebanyakan pejabat di Bali. Yang lebih unik les kelor yang diborong adalah berbentuk bulat dan sebesar telor.
``Mungkin bentuk telor itu memiliki fungsi yang sangat bagus, makanya bentuk seperti itu banyak yang membeli,`` ujarnya.
Dengan demikian, kata pedagang yang sudah belasan tahun menjual batu permata itu, bahwa ajang Denpasar Festival ini juga dijadikan sebagai tempat promosi batu alam yang memiliki aneka warna dan nama tersendiri, untuk diperkenalkan kepada masyarakat.
Aris mengaku selain les kelor batu permata juga banyak peminatnya. Ada batu akik kecubung, zambrut, verus, rambut sedana, mirah cempaka dan lainnya.
"Saya cukup banyak mempunyai koleksi permata dan batu akik. Saya juga berburu ke daerah lain seperti ke Kalimantan, dan Bandung. Ada juga saya mendatangkan batu permata dari luar negeri," katanya.
Ia mengaku ada beberapa koleksi yang tidak dijual, karena dianggap unik tetapi dipajang untuk promosi dan memperkenalkan kepada masyarakat, termasuk wisatawan asing.
"Ada juga batu permata yang hanya dikoleksi untuk pribadi. Tapi tetap dalam pameran ini kami perkenalkan, sehingga warga mengetahui keunikan batu tersebut," katanya.
Wayan Darya, seorang kolektor batu akik mengaku di pameran anjungan tersebut banyak batu akik yang dicari-cari warga, seperti kecubung, rambut sedana dan lainnya.
"Karena banyaknya koleksi yang dipajang di pameran kali ini, saya juga menyempatkan datang kesini untuk melihat-lihat. Kalau ada yang cocok saya juga membeli," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015