Tabanan (Antara Bali) - Objek wisata andalan Tanah Lot di Kabupaten Tabanan, Bali dipadati puluhan ribu wisatawan mancanegara dan nusantara setiap harinya pasca-Hari Raya Natal dan menyambut tahun baru 2016.
"Pada hari Natal yang bertepatan dengan liburan panjang anak-anak sekolah sejak H-5 sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan," kata Manajer Operasional Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot, Ketut Toya Adnyana, Minggu.
Ia mengatakan, pada hari-hari biasa kunjungan rata-rata berkisar 7.000-8.000 orang kini pada akhir tahun itu meningkat menjadi rata-rata 23.000 orang.
Angka kunjungan tersebut meningkat rata-rata 30 persen setiap harinya dibandingkan tahun 2014.
Melihat peningkatan pengunjung terjadi cukup signifikan, pihaknya memastikan seluruh sarana dan prasarana yang ada di kawasan DTW Tanah Lot dapat mencukupi untuk menerima kedatangan pengunjung yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara.
"Untuk mengantisipasi tindakan kejahatan di tempat wisata ini kami telah melakukan kerja sama dengan pihak kepolisian dan pecalang petugas keamanan desa adat setempat dan mudah-mudahan selalu aman dan nyaman," kata Ketut Toya Adnyana.
Objek wisata Tanah Lot berupa sebuah Pura kuno di Kabupaten Tabanan, sekitar 15 Km barat daya Kota Denpasar, yang lokasinya "bertengger" di atas batu karang Pantai Beraban, Bali selatan di dekat Samudera Indonesia.
Tempat suci umat Hindu, sekaligus objek wisata andalan itu, selama ini menyimpan misteri dan keunikan yang membuat pelancong "wajib" mengunjunginya .
Daya tarik yang dimiliki pura kuno peninggalan abad XVI dalam menyedot kunjungan turis domestik dan mancanegara itu, telah menjadikan Tanah Lot sebagai daerah yang mampu menempati urutan teratas, menyusul objek wisata Pura Uluwatu di Kabupaten Badung, sebagai objek wisata terbanyak kedua dikunjungi turis yang datang ke Bali.
Penataan kawasan objek wisata Tanah Lot kini lebih mengedepankan nuansa religius yang dipadukan dengan panorama dan keindahan alam. Objek wisata Tanah Lot merupakan lokasi wisata terfavorit di Bali baik itu oleh wisatawan dalam negeri maupun pelancong asal mancanegara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Pada hari Natal yang bertepatan dengan liburan panjang anak-anak sekolah sejak H-5 sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan," kata Manajer Operasional Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot, Ketut Toya Adnyana, Minggu.
Ia mengatakan, pada hari-hari biasa kunjungan rata-rata berkisar 7.000-8.000 orang kini pada akhir tahun itu meningkat menjadi rata-rata 23.000 orang.
Angka kunjungan tersebut meningkat rata-rata 30 persen setiap harinya dibandingkan tahun 2014.
Melihat peningkatan pengunjung terjadi cukup signifikan, pihaknya memastikan seluruh sarana dan prasarana yang ada di kawasan DTW Tanah Lot dapat mencukupi untuk menerima kedatangan pengunjung yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara.
"Untuk mengantisipasi tindakan kejahatan di tempat wisata ini kami telah melakukan kerja sama dengan pihak kepolisian dan pecalang petugas keamanan desa adat setempat dan mudah-mudahan selalu aman dan nyaman," kata Ketut Toya Adnyana.
Objek wisata Tanah Lot berupa sebuah Pura kuno di Kabupaten Tabanan, sekitar 15 Km barat daya Kota Denpasar, yang lokasinya "bertengger" di atas batu karang Pantai Beraban, Bali selatan di dekat Samudera Indonesia.
Tempat suci umat Hindu, sekaligus objek wisata andalan itu, selama ini menyimpan misteri dan keunikan yang membuat pelancong "wajib" mengunjunginya .
Daya tarik yang dimiliki pura kuno peninggalan abad XVI dalam menyedot kunjungan turis domestik dan mancanegara itu, telah menjadikan Tanah Lot sebagai daerah yang mampu menempati urutan teratas, menyusul objek wisata Pura Uluwatu di Kabupaten Badung, sebagai objek wisata terbanyak kedua dikunjungi turis yang datang ke Bali.
Penataan kawasan objek wisata Tanah Lot kini lebih mengedepankan nuansa religius yang dipadukan dengan panorama dan keindahan alam. Objek wisata Tanah Lot merupakan lokasi wisata terfavorit di Bali baik itu oleh wisatawan dalam negeri maupun pelancong asal mancanegara. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015