Denpasar (Antara Bali) - Panitia Gereja Katolik Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar, Bali, mengajak umat Kristen untuk menebarkan pesan damai dan cinta kasih sesama umat untuk menjaga kedamaian dan toleransi antarumat beragama.
"Sepanjang kita masing-masing umat bisa saling menghormati, cinta damai, saling menghargai, dan toleransi maka tidak akan ada keributan di dunia ini," kata Ketua Panitia Natal Gereja Katolik Paroki Roh Kudus Katedral, Simon Trombine di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, hal tersebut sejalan dengan tema Natal 2015 yang mengangkat "Hidup Bersama sebagai Keluarga Allah" dengan memperkuat kedekatan keluarga dan sesama umat yang lebih erat di tengah globalisasi.
Ia mengharapkan kepada umat selain mengamalkan nilai damai dan cinta kasih, umat Kristen juga diharapakan menyebarkan damai kepada sesama manusia.
Hal tersebut sangat relevan dengan kondisi di Denpasar beberapa waktu lalu yang sempat diwarnai bentrokan antarorganisasi kemasyarakatan.
Pelaksanaan Natal di gereja megah dengan campuran arsitektur Bali dan Eropa itu berlangsung khidmat dengan dihadiri sedikitnya lima ribu umat Kristen.
Misa Natal di gereja tersebut digelar sebanyak tiga kali yakni pada pukul 06.30 WIta, 09.00 Wita dan 17.30 Wita.
Untuk mengantisipasi membeludaknya umat yang beribadah, panitia setempat mendirikan tenda di halaman luar dan memanfaatkan lantai bawah untuk mengakomodir umat yang tak tertampung di dalam ruangan gereja.
Puluhan polisi dari Polda Bali dibantu petugas keamanan adat khas Bali yakni Pecalang, TNI dan instansi terkait lainnya dikerahkan untuk mengamankan jalannya misa Natal.
"Kami juga kerahkan sekitar 50 orang petugas keamanan dari gereja," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Sepanjang kita masing-masing umat bisa saling menghormati, cinta damai, saling menghargai, dan toleransi maka tidak akan ada keributan di dunia ini," kata Ketua Panitia Natal Gereja Katolik Paroki Roh Kudus Katedral, Simon Trombine di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, hal tersebut sejalan dengan tema Natal 2015 yang mengangkat "Hidup Bersama sebagai Keluarga Allah" dengan memperkuat kedekatan keluarga dan sesama umat yang lebih erat di tengah globalisasi.
Ia mengharapkan kepada umat selain mengamalkan nilai damai dan cinta kasih, umat Kristen juga diharapakan menyebarkan damai kepada sesama manusia.
Hal tersebut sangat relevan dengan kondisi di Denpasar beberapa waktu lalu yang sempat diwarnai bentrokan antarorganisasi kemasyarakatan.
Pelaksanaan Natal di gereja megah dengan campuran arsitektur Bali dan Eropa itu berlangsung khidmat dengan dihadiri sedikitnya lima ribu umat Kristen.
Misa Natal di gereja tersebut digelar sebanyak tiga kali yakni pada pukul 06.30 WIta, 09.00 Wita dan 17.30 Wita.
Untuk mengantisipasi membeludaknya umat yang beribadah, panitia setempat mendirikan tenda di halaman luar dan memanfaatkan lantai bawah untuk mengakomodir umat yang tak tertampung di dalam ruangan gereja.
Puluhan polisi dari Polda Bali dibantu petugas keamanan adat khas Bali yakni Pecalang, TNI dan instansi terkait lainnya dikerahkan untuk mengamankan jalannya misa Natal.
"Kami juga kerahkan sekitar 50 orang petugas keamanan dari gereja," ujarnya. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015