Denpasar (Antara Bali) - Dua organisasi kemasyarakatan di Denpasar, Bali, menyerahkan ratusan senjata tajam berbagai jenis kepada Kepolisian Resor Kota Denpasar pascabentrokan di dalam Lapas Kerobokan yang meluas hingga ke luar lapas.

"Ke depan tidak ada lagi yang seperti ini dan ini kejadian terakhir," kata Kepala Polresta Denpasar, Komisaris Besar Anak Agung Made Sudana di Markas Polresta Denpasar, Selasa.

Dua organisasi kemasyarakatan yang menyerahkan senjata itu yakni Laskar Bali dan Baladika Bali.

Ratusan senjata tajam yang diserahkan ormas sesama "saudara Bali" itu di antaranya tombak, besi runcing, samurai, pisau belati, golok, pedang, parang, dan clurit.

"Senjata itu akan kami musnahkan," imbuhnya.

Sudana lebih lanjut menyatakan bahwa peristiwa bentrokan yang terjadi pada Kamis (17/12) itu telah berdampak luas baik psikis masyarakat Bali namun juga memengaruhi pariwisata Pulau Dewata.

"Kejadian ini telah berdampak luar biasa bahkan banyak (wisatawan) yang `pending` masuk ke Bali," ucapnya.

Dia meminta kepada petinggi dan anggota ormas untuk tidak main-main dengan komitmen mengakhiri pertikaian mengingat selama dirinya menjadi Kepala Polresta Denpasar, sudah tiga kali mendamaikan ormas tersebut.

"Kita malu seperti ini hampir tujuh bulan saya sebagai Kapolres, ini sudah tiga kali begini," tegasnya.

Dia menyatakan bahwa sebelumnya ormas telah menandatangani nota kesepakatan damai sebelum Pemilu hingga saat dirinya menjabat sebagai Kepala Polresta Denpasar.

Apabila terjadi lagi insiden serupa, Sudana menyatakan sesuai dengan komitmen di Polda Bali, maka pimpinan ormas bertanggungjawab.

Para pentolan dan anggota kedua ormas itu pun juga ikut hadir menyaksikan penyerahan senjata tersebut.

Usai menyerahkan senjata tajam, kedua ormas kemudian saling bersalaman. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015