Singaraja (Antara Bali) - Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, Bali mengajak kalangan masyarakat di daerah itu menanamkan budi pekerti yang baik kepada anak mengantisipasi pengaruh perkembangan zaman dan globalisasi.

"Peran orangtua dan keluarga sangat besar apalagi sebagian besar waktu anak berada di lingkungan rumah," kata Kelapa Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, Wayan Lugrahini, Selasa.

Ia mengatakan, secara umum dinilai tingkat partisipasi orang tua dan sekolah sangat penting di dalam mencegah anak-anak terjerumus dalam berbagai macam pergaulan bebas saat ini.

Antisipasi melalui pendidikan budi pekerti, kata dia diharapkan mampu memberi edukasi dan pelajaran kepada generasi muda bagaimana bertindak dalam pergaulan di masyarakat.

Ia menambahkan, pihak sekolah dinilai sudah cukup maksimal apalagi sudah masuk dalam sistem pembelajaran di sekolah sesui kurikulum yang ada.

"Pendidikan karakter sudah masuk kurikulum dan generasi muda harus lebih banyak lagi mendapat edukasi budi pekerti di lingkungan keluarga dan sekolah," katanya.

Lebih lanjut, ia memaparkan, setidaknya orangtua dapat menekan emosi diri anak dan tidak mudah terprovokasi keributan melalui berbagai macam pergaulan, salah satunya pergaulan ormas yang marak terjadi saat ini.

Selain itu, pihaknya menilai, di Buleleng pendidikan budi pekerti masih solid dan ampuh diterapkan kepada anak-anak dari tingkat sekolah dasar hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Namun, kata dia, belakangan sifat ingin menang sendiri dialami anak-anak malah terkadang menjurus terhadap pengaruh psikologis sewaktu meranjak dewasa.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Buleleng Kompol Ketut Gelgel menilai menjaga keamanan di Bali perlu diimbangi dengan pendidikan budi pekerti.

Selama ini pencegahan keributan belum dibarengi pendidikan budi pekerti dan pendidikan karakter generasi muda. "Budi pekerti ini terkait dengan mental dan ideologi di dalam pikiran anak muda. Bagaimana Tri Kaya Parisudha mengajarkan berpikir, berkata dan berbuat baik. Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia, juga harus diseimbangkan tanpa tindakan kekerasan berbau ormas," paparnya.

Gelgel menegaskan, ke depan di Buleleng, harus ada kerja sama antara instansi pendidikan dan kepolisian dalam mengalakkan budi pekerti. "Saya melihat budi pekerti belum berjalan maksimal, dan belum digalakkan kepada anak-anak muda," tegasnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015