Kuta (Antara Bali) - Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi satu-satunya bandara di Indonesia yang berhasil meraih sertifikat sistem manajemen lingkungan untuk jasa pengelolaan bandara.
"ISO 14001:2004 merupakan sebuah standar internasional yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan untuk meminimalkan pengaruh negatif kegiatan operasional terhadap lingkungan yang mencakup udara, air, suara/kebisingan, atau tanah," kata Operation Director PT Angkasa Pura I (Persero) Wendo Asrul Rose saat penyerahan sertifikat di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.
Sertifikat ISO 14001:2004/SNI 19-14001-2005 itu diberikan PT Superintending Company of Indonesia (Sucofindo) pada 7 Desember 2015 dan diserahkan kepada General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Trikora Hardjo.
Menurut dia, sertifikat dikeluarkan oleh International Organization for Standardisation (ISO), dan mulai diperkenalkan pada awal 1990.
Dia menjelaskan bahwa standar ISO 14001 memuat komponen dan proses berjalannya sistem manajemen terhadap aspek lingkungan dari kegiatan, produk atau jasa suatu organisasi.
Dia menambakan penerapan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 itu sebagai standar internasional yang mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kegiatan sosial ekonomi.
Adapun elemen dalam sertifikat itu terdiri dari 17 elemen yang saling berkaitan satu sama lain sehingga membentuk suatu sistem manajemen lingkungan yang solid.
Dengan diperolehnya sertifikat ISO 14001:2004 itu, kata dia, membuktikan bahwa Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sudah mengimplementasikan klausul-klausul yang dipersyaratkan dalam ISO tersebut.
"Diharapkan pencapaian ini dapat semakin meningkatkan kepedulian terhadap segala kegiatan operasional maupun non-operasional di bandara yang berpotensi memberikan dampak negatif pada lingkungan," katanya.
Setelah Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, menyusul Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan yang akan diajukan untuk dapat memperoleh sertifikat ISO 14001 itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"ISO 14001:2004 merupakan sebuah standar internasional yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan untuk meminimalkan pengaruh negatif kegiatan operasional terhadap lingkungan yang mencakup udara, air, suara/kebisingan, atau tanah," kata Operation Director PT Angkasa Pura I (Persero) Wendo Asrul Rose saat penyerahan sertifikat di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.
Sertifikat ISO 14001:2004/SNI 19-14001-2005 itu diberikan PT Superintending Company of Indonesia (Sucofindo) pada 7 Desember 2015 dan diserahkan kepada General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Trikora Hardjo.
Menurut dia, sertifikat dikeluarkan oleh International Organization for Standardisation (ISO), dan mulai diperkenalkan pada awal 1990.
Dia menjelaskan bahwa standar ISO 14001 memuat komponen dan proses berjalannya sistem manajemen terhadap aspek lingkungan dari kegiatan, produk atau jasa suatu organisasi.
Dia menambakan penerapan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 itu sebagai standar internasional yang mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kegiatan sosial ekonomi.
Adapun elemen dalam sertifikat itu terdiri dari 17 elemen yang saling berkaitan satu sama lain sehingga membentuk suatu sistem manajemen lingkungan yang solid.
Dengan diperolehnya sertifikat ISO 14001:2004 itu, kata dia, membuktikan bahwa Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sudah mengimplementasikan klausul-klausul yang dipersyaratkan dalam ISO tersebut.
"Diharapkan pencapaian ini dapat semakin meningkatkan kepedulian terhadap segala kegiatan operasional maupun non-operasional di bandara yang berpotensi memberikan dampak negatif pada lingkungan," katanya.
Setelah Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, menyusul Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan yang akan diajukan untuk dapat memperoleh sertifikat ISO 14001 itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015