Jakarta (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali memaparkan aplikasi edukasi Rupiah pada telepon pintar berbasis android pada ajang inovasi Pekan Budaya BI 2015.

"Ini inovasi yang semakin mempermudah kinerja dan semakin memperluas upaya sosialisasi dan edukasi Rupiah kepada masyarakat," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Jakarta, Kamis.

Edukasi Rupiah berbasis Android itu masuk dalam lomba inovasi kategori layanan ekternal yang dipresentasikan oleh tim inovator kepada dewan juri digelar di Gedung Serbaguna BI Pusat.

Dengan mengenakan pakaian adat khas Pulau Dewata, tim inovator yang terdiri dari Edy Kristianto dan A Yazid Niam dibantu Taufiq dan Dinantiar Anditra, memaparkan invovasi itu dengan waktu yang terbatas yakni 10 menit presentasi dan lima menit tanya jawab dengan dewan juri.

Para dewan juri yang memberikan penilaian inovasi tersebut terdiri dari satu Deputi Gubernur Bank Indonesia yakni Ronald Waas dan tiga juri independen, salah satunya Charles Bonar Sirait.

Saat pemaparan inovasi kepada dewan juri dan sejumlah peserta dari daerah lainnya, inovasi edukasi Rupiah berbasis Android itu mendapat sambutan hangat dari peserta lain termasuk salah satu dewan juri independen.

"Ini menarik karena hampir semua orang menggunakan Android," kata Charles Bonar Sirait saat menanggapi presentasi tim inovator dari Bali itu.

Adapun penilaian dalam lomba inovasi kategori layanan ekternal itu yakni program inovasi yang tepat sasaran, inovatif dan kreatif serta dapat diaplikasikan kepada masyarakat umum.

Salah satu tim inovator, Edy Kristianto menjelaskan bahwa lahirnya ide tersebut berangkat dari masih adanya lembaran palsu Rupiah beredar di masyarakat serta posisi Bali yang merupakan daerah tujuan wisata dunia sehingga sosialisasi kewajiban penggunaan mata uang nasional itu perlu dilakukan.

Mengingat mahalnya biaya edukasi dan sosialisasi dengan menggunakan cara konvensional seperti mencetak brosur hingga keterbatasan sumber daya manusia yang tidak setiap waktu mampu melakukan sosialisasi, maka pegawai di bank sentral Bali itu menciptakan terobosan yang diklaim pertama di Indonesia tersebut.

"Sekarang sudah banyak masyarakat apalagi generasi muda menggunakan telepon pintar berbasis Android sehingga media ini potensial digunakan dengan tidak meninggalkan sosialisasi yakni mencetak brosur," ucapnya.

Aplikasi dengan nama "Edukasi Rupiah" itu bisa diunduh pada laman Google Playstore pada setiap telepon seluler berbasis Android.

Dalam aplikasi itu, menampilkan tiga menu utama yakni 3D atau "dilihat, diraba, dan diterawang" untuk mengetahui ciri-ciri keaslian Rupiah, kewajiban penggunaan Rupiah di wilayah NKRI dan penggantian uang Rupiah rusak yang dilengkapi dengan latar belakang musik.

Untuk lomba inovasi kategori layanan ekternal, BI Bali bersaing dengan sembilan satuan kerja dan kantor perwakilan di daerah.

Pemenang lomba inovasi tersebut rencananya diumumkan pada Jumat (17/12) saat malam penutupan Pekan Budaya atau "Culture Fair BI 2015". (DWA)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015