Jakarta (Antara Bali) - Pengunduh aplikasi edukasi Rupiah hasil karya pegawai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menembus 1.415 unduhan selama satu bulan sejak diluncurkan Senin (16/12).

"Sejak diluncurkan 16 November 2015, aplikasi ini sudah diunduh 1.415 unduhan," kata salah satu tim inovator, Edy Kristianto di Jakarta, Kamis.

Kepala Tim Manajemen Intern Komunikasi dan Layanan Publik BI Provinsi Bali itu mengaku tidak menyangka aplikasi tersebut mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat.

Layanan aplikasi edukasi terkait mata uang Tanah Air itu dikerjakan oleh para pegawai di lingkungan bank sentral setempat dengan mengeluarkan biaya hanya Rp352 ribu.

"Itu biaya yang sangat murah untuk mengedukasi masyarakat melalui aplikasi teknologi informasi," imbuhnya.

Saat ini aplikasi itu masih pada versi 2.1 pada saat diluncurkan dan rencananya akan meningkat menjadi aplikasi versi 3.0.

Inovasi dalam telepon seluler tersebut didorong oleh semakin akrabnya masyarakat khususnya generasi muda dengan dunia teknologi informasi khususnya telepon pintar berbasis Android.

Melalui aplikasi tersebut sosialisasi terkait Rupiah lebih mudah menyentuh sebagian besar masyarakat yang sudah tidak asing dengan telepon seluler dan layanan internet.

Aplikasi dengan nama "Edukasi Rupiah" itu bisa diunduh pada laman Google Playstore pada setiap telepon seluler berbasis Android.

Dalam aplikasi itu, menampilkan tiga menu utama yakni 3D atau "dilihat, diraba, dan diterawang" untuk mengetahui ciri-ciri keaslian Rupiah, kewajiban penggunaan Rupiah di wilayah NKRI dan penggantian uang Rupiah rusak yang dilengkapi dengan latar belakang musik. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015