Kuta (Antara Bali) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengharapkan kawasan taman hutan raya (Tahura) mangrove, di Tukad Mati, Patasari, Kuta, yang menjadi proyek pembangunan "long storage" mampu mencegah banjir di daerah itu.
"Ini pertama yang ada di Indonesia, dimana kawasan konservasi ditata kembali untuk mencegah banjir di Kawasan Kuta," kata Direktur Pengelolaan dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Lingkungan Hidup Kementerian Kehutanan, Listia Kusuma Wardani, di Kuta, Rabu.
Dalam upaya mengatasi banjir dari hulu ke hilir di Kuta di Kawasan Tahura itu, pihaknya mengharapkan pemerintah Kabupaten Badung juga melakukan penghijauan kembali di sekitar pembangunan "long storage" itu agar hutan mangrov itu tetap asri.
Pihaknya mengharapkan perlu adanya zona penataan blok untuk "long storage" dan Tahura sehingga tidak melangar aturan yang sudah ditetapkan. "Kalau ada rencana kawasan long storage itu dijadikan tempat pariwisata saya berharap segera mengusulkan kepada UPTD Kehutanan yang ada di Bali," ujarnya.
Ia mengharapkan, pembangunan "long storage" itu dapat berfungsi secara optimal untuk mencegah banjir yang juga didukung upaya konservasi secara berkelanjutan.
Selain itu, pihaknya meminta kepada pemerintah daerah agar memasukkan anggaran biodiversity, sehingga pembangunan tersebut membawa keuntungan kepada masyarakat.
"Saya berharap penataan lingkungan mampu memberi kontribusi kepada banyak masyarakat," ujarnya.
Ke depannya kawasan Tahura itu dapat menjadi lokasi edukasi masyarakat dan peningkatan kapasitas pengetahuannya agar dapat menjadi tempat untuk menyuarakan pencegahan sampah di kawasan itu.
Kabag Humas dan Protokol A.A Raka Yudha menambahkan, pemerintah siap mendukung upaya konservasi hutan di kawasan pembangunan "long storage" itu.
"Pemerintah sangat konsen dalam upaya itu sehingga ke depannya akan membawa dampak positif untuk masyarakat" kata A.A Raka. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Ini pertama yang ada di Indonesia, dimana kawasan konservasi ditata kembali untuk mencegah banjir di Kawasan Kuta," kata Direktur Pengelolaan dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Lingkungan Hidup Kementerian Kehutanan, Listia Kusuma Wardani, di Kuta, Rabu.
Dalam upaya mengatasi banjir dari hulu ke hilir di Kuta di Kawasan Tahura itu, pihaknya mengharapkan pemerintah Kabupaten Badung juga melakukan penghijauan kembali di sekitar pembangunan "long storage" itu agar hutan mangrov itu tetap asri.
Pihaknya mengharapkan perlu adanya zona penataan blok untuk "long storage" dan Tahura sehingga tidak melangar aturan yang sudah ditetapkan. "Kalau ada rencana kawasan long storage itu dijadikan tempat pariwisata saya berharap segera mengusulkan kepada UPTD Kehutanan yang ada di Bali," ujarnya.
Ia mengharapkan, pembangunan "long storage" itu dapat berfungsi secara optimal untuk mencegah banjir yang juga didukung upaya konservasi secara berkelanjutan.
Selain itu, pihaknya meminta kepada pemerintah daerah agar memasukkan anggaran biodiversity, sehingga pembangunan tersebut membawa keuntungan kepada masyarakat.
"Saya berharap penataan lingkungan mampu memberi kontribusi kepada banyak masyarakat," ujarnya.
Ke depannya kawasan Tahura itu dapat menjadi lokasi edukasi masyarakat dan peningkatan kapasitas pengetahuannya agar dapat menjadi tempat untuk menyuarakan pencegahan sampah di kawasan itu.
Kabag Humas dan Protokol A.A Raka Yudha menambahkan, pemerintah siap mendukung upaya konservasi hutan di kawasan pembangunan "long storage" itu.
"Pemerintah sangat konsen dalam upaya itu sehingga ke depannya akan membawa dampak positif untuk masyarakat" kata A.A Raka. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015