Singaraja (Antara Bali) - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Buleleng, Bali terus memantau dampak lingkungan yang timbul dari beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang.

"Namun sampai saat ini PLTU dinilai masih aman dan tidak menimbulkan dampat lingkungan yang membahayakan," kata Kepala BLH Kabupaten Buleleng, Drh Surya Temaja di Singaraja, Selasa.

Menurut dia, pernyataan itu sebagai jawaban kekhawatiran beberapa kalangan warga masyarakat Celukan Bawang, terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan dari perusahaan listrik yang mempergunakan bahan bakar batu bara tersebut.

"Dimana belakangan ini, sering muncul kepulan asap hitam dicerobong pembangkit listrik tersebut tapi kami terus melakukan pemantauan, pengecekan dan juga penyuluhan di kawasan tersebut," imbuhnya.

Menurut Temaja, apa yang dikhawatirkan warga terlalu berlebihan, yakni menyatakan semua limbah yang keluar dari pembakaran tersebut telah sesuai proses yang tertuang dalam amdal.

"Yang dikhawatirkan adalah debu, tapi kalau memang ada dampak yang ditimbulkan, yang pertama sekali menerima dampak itu adalah para pekerja," jelasnya.

Dipaparkan, debu yang keluar sudah diolah sedemikian rupa, hanya beberapa menit akan menggumpal dan tidak terbang kemana-mana. Demikian pula proses pengangkutan limbah sudah ditangani pihak ketiga.

"Prosesnya benar-benar aman, termasuk proses pembuangan air ke laut, terlebh dahulu ada proses treatmentnya sehingga benar-benar aman dan tidak mencemari lingkungan. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujarnya .

Disamping itu, kata dia, pihaknya secara berkala melakukan kegiatan pengecekan kondisi lingkungan disekitarnya. "Ada tim yang independen melakukan pemantauan dampak lingkungan, disamping dilakukan oleh pemerintah sendiri," tandasnya.

Sementara itu, sebelumnya, sejumlah warga, Senin (14/12),mengaku khawatir atas kepulan asap hitam yang keluar dari cerobong milik PLTU Celukan Bawang.

Menurut warga, tidak biasanya asap yang keluar dari cerobong tersebut hitam seperti kemarin. "Kami khawatir sedikit-sedikit mulai kami rasakan perubahan signifikan terhadap kondisi alam di sekeliling kami. Bau menyengat batu bara dan polusi asap yang keluar dari cerobong dari hari kehari makin menghitam," ujar Mangku Wijana warga sekitar yang mengaku khawatir dengan perubahan lingkungan yang terjadi. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015