Tabanan (Antara Bali)- Mengacu kepada begitu pentingnya kesehatan, Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Daerah Kabupaten Tabanan mengadakan Rapat Pemutakhiran SSK (Strategi Sanitasi Kota) Kabupaten Tabanan di Ruang Rapat Lantai III Kantor Bupati setempat, Senin (7/12).
Kegiatan ini mempunyai tujuan antara lain, untuk mengetahui gambaran fasilitas sanitasi dan prilaku masyarakat yang berisiko terhadap kesehatan lingkungan dan mengetahui informasi dasar yang valid dalam penilaian resiko kesehatan lingkungan serta memberikan advokasi kepada masyarakat akan pentingnya layanan sanitasi.
Hadir pada kesempatan tersebut Sekda Pemerintah Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, Perwakilan SKPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Satker Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi Bali dan Satuan Kerja Pengembangan Air Minum dan Sanitasi Provinsi Bali serta undangan lainnya.
Kepala Bappeda yang dalam sambutannya dibaca oleh I Gede Alit Yasa mengatakan, Kabupaten Tabanan merupakan salah satu Kabupaten yang memperoleh pendampingan di Tahun 2015 dari Direktorat Jendral Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
Melalui Satker pemukiman dan Penataan Bangunan Provinsi Bali dalam penyusunan rencana kawasan permukiman kumuh (RKP-KP) Kabupaten Tabanan.
Kabupaten Tabanan juga telah ikut dalam program PPSP pada Tahun 2010 dengan Penyusunan Buku Putih (BPS) dan dilanjutkan dengan Penyusunan SSK (Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota). Dan memorandum Program Sanitasi pada Tahun 2011.
“Dengan telah dilakukannya implementasi dari dokumen SSK sebelumnya, diperlukan Pemutakhiran SSK melalui identifikasi terhadap pelaksanaan program sanitasi untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai dalam pembangunan sanitasi dari rencana yang telah disusun dalam SSK sebelumnyaâ€, jelas pihaknya.
Dia juga mengatakan bahwa kegiatan ini juga difasilitasi oleh Direktorat Jendral Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia. Sejalan dengan rencana pembangunan Nasional melalui Nawacita dimana salah satunya di bidang infrastruktur, telah diinisiasi oleh kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui gerakan 100-0-100 yaitu, 100% pelayanan air minum, 0% penanganan kumuh dan 100% pelayanan sanitasi di Tahun 2019, pungkasnya.
Penjabat Bupati Tabanan yang dalam sambutannya dibaca Sekda I Nyoman Wirna Ariwangsa mengatakan, Program percepatan pembangunan sanitasi (PPSP) telah dimulai sejak Tahun 2010, dimana Kabupaten Tabanan telah mengikuti program tersebut sejak program tersebut diluncurkan.
Sebagaimana diketahui, Sanitasi yang meliputi pelayanan air limbah, persampahan dan drainase merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus tersedia dan merupakan tanggung jawab kita bersama.
“Berdasar hal inilah, pembangunan sektor Sanitasi merupakan salah satu komponen penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dimana Sanitasi yang layak dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat menjadi pilar peningkatan derajat kesehatan masyarakatâ€, jelas Wirna.
Dia juga menjelaskan, berdasarkan kriteria identifikasi permasalahan kekumuhan, terdapat 7 (tujuh) kriteria yang meliputi kondisi bangunan hunian, aksebilitas (jalan lingkungan), drainase, pelayanan air minum/baku, pengelolaan air limbah, pengolahan persampahan dan sistem proteksi kebakaran. Berkaitan dengan hal tersebut, sangatlah tepat bagi Kabupaten Tabanan untuk menyusun dua dokumen perencanaan yang terkait ini dalam tahun yang sama, yang pada nantinya dapat disandingkan dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah guna mendukung rencana pembangunan jangka menengah Nasional 2015-2019.
Melalui peran seluruh SKPD terkait, bersama-sama dengan seluruh elemen masyarakat, pelaksanaan program sanitasi di Kabupaten Tabanan sudah mulai ada kemajuan. Walau tidak dipungkiri masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi, contohnya persampahan yang cukup banyak muncul menjadi permasalahan di masyarakat.
“Hendaklah perencanaan ini tidak hanya tinggal perencanaan, dan harus dapat diimplementasikan dan dapat terlaksana sebagaimana yang diharapkan, sehingga mampu mendukung cita-cita pembanguna Daerah dan Nasional dalam Nawacitaâ€, harap pihaknya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Kegiatan ini mempunyai tujuan antara lain, untuk mengetahui gambaran fasilitas sanitasi dan prilaku masyarakat yang berisiko terhadap kesehatan lingkungan dan mengetahui informasi dasar yang valid dalam penilaian resiko kesehatan lingkungan serta memberikan advokasi kepada masyarakat akan pentingnya layanan sanitasi.
Hadir pada kesempatan tersebut Sekda Pemerintah Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, Perwakilan SKPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Satker Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Provinsi Bali dan Satuan Kerja Pengembangan Air Minum dan Sanitasi Provinsi Bali serta undangan lainnya.
Kepala Bappeda yang dalam sambutannya dibaca oleh I Gede Alit Yasa mengatakan, Kabupaten Tabanan merupakan salah satu Kabupaten yang memperoleh pendampingan di Tahun 2015 dari Direktorat Jendral Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
Melalui Satker pemukiman dan Penataan Bangunan Provinsi Bali dalam penyusunan rencana kawasan permukiman kumuh (RKP-KP) Kabupaten Tabanan.
Kabupaten Tabanan juga telah ikut dalam program PPSP pada Tahun 2010 dengan Penyusunan Buku Putih (BPS) dan dilanjutkan dengan Penyusunan SSK (Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota). Dan memorandum Program Sanitasi pada Tahun 2011.
“Dengan telah dilakukannya implementasi dari dokumen SSK sebelumnya, diperlukan Pemutakhiran SSK melalui identifikasi terhadap pelaksanaan program sanitasi untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai dalam pembangunan sanitasi dari rencana yang telah disusun dalam SSK sebelumnyaâ€, jelas pihaknya.
Dia juga mengatakan bahwa kegiatan ini juga difasilitasi oleh Direktorat Jendral Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia. Sejalan dengan rencana pembangunan Nasional melalui Nawacita dimana salah satunya di bidang infrastruktur, telah diinisiasi oleh kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui gerakan 100-0-100 yaitu, 100% pelayanan air minum, 0% penanganan kumuh dan 100% pelayanan sanitasi di Tahun 2019, pungkasnya.
Penjabat Bupati Tabanan yang dalam sambutannya dibaca Sekda I Nyoman Wirna Ariwangsa mengatakan, Program percepatan pembangunan sanitasi (PPSP) telah dimulai sejak Tahun 2010, dimana Kabupaten Tabanan telah mengikuti program tersebut sejak program tersebut diluncurkan.
Sebagaimana diketahui, Sanitasi yang meliputi pelayanan air limbah, persampahan dan drainase merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus tersedia dan merupakan tanggung jawab kita bersama.
“Berdasar hal inilah, pembangunan sektor Sanitasi merupakan salah satu komponen penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dimana Sanitasi yang layak dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat menjadi pilar peningkatan derajat kesehatan masyarakatâ€, jelas Wirna.
Dia juga menjelaskan, berdasarkan kriteria identifikasi permasalahan kekumuhan, terdapat 7 (tujuh) kriteria yang meliputi kondisi bangunan hunian, aksebilitas (jalan lingkungan), drainase, pelayanan air minum/baku, pengelolaan air limbah, pengolahan persampahan dan sistem proteksi kebakaran. Berkaitan dengan hal tersebut, sangatlah tepat bagi Kabupaten Tabanan untuk menyusun dua dokumen perencanaan yang terkait ini dalam tahun yang sama, yang pada nantinya dapat disandingkan dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah guna mendukung rencana pembangunan jangka menengah Nasional 2015-2019.
Melalui peran seluruh SKPD terkait, bersama-sama dengan seluruh elemen masyarakat, pelaksanaan program sanitasi di Kabupaten Tabanan sudah mulai ada kemajuan. Walau tidak dipungkiri masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi, contohnya persampahan yang cukup banyak muncul menjadi permasalahan di masyarakat.
“Hendaklah perencanaan ini tidak hanya tinggal perencanaan, dan harus dapat diimplementasikan dan dapat terlaksana sebagaimana yang diharapkan, sehingga mampu mendukung cita-cita pembanguna Daerah dan Nasional dalam Nawacitaâ€, harap pihaknya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015