Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek membuka pertemuan Internasional Steering Group Meeting Global Health Security Agenda (GHSA) di Yogyakarta, Kamis (3/12).

Pertemuan yang berlangsung selama 2 hari ini (3 – 4 Desember 2015) akan membahas tentang handover atau menyiapkan transisi keketuaan dari Finlandia ke Indonesia serta membahas rencana atau strategi ke depan di mana Indonesia sudah memulai keketuaan GHSA pada Januari 2016.
 
Hadir pada acara ini perwakilan 7 dari sebelas negara anggota GHSA yaitu USA, The Republic of Korea, Finlandia, Canada, Netherland, dan The Kingdom of Arab Saudi. Selain itu juga hadir para penasihat dari Organisasi Internasional seperti WHO, OIE, FAO, European Unioan, World Bank, Interpol, African Union dan ECOWAS.
 
Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan RI menyambut baik Keketuaan Troika dalam GHSA sebagai salah satu Shared Responsibility sebagai warga dunia.

Menkes menganggap pertemuan ini juga memberikan kesempatan bagi kita untuk mengevaluasi apa saja yang sudah kita lakukan sejauh ini dan sekaligus dapat mengeksplorasi kesempatan dan tantangan-tantangan yang harus kita hadapi ke depan.

GHSA bertujuan untuk mendorong peningkatan kapasitas serta koordinasi lintas kementerian di dalam negeri untuk menangani masalah-masalah endemik dan pandemik kesehatan dalam negeri.

“Peningkatan kapasitas ini mendorong penguatan implementasi Internasional Health Regulation 2005, sesuai resolusi WHO,” tegas Menkes Nila.
 
Keamanan kesehatan global merupakan kebutuhan yang mendesak saat ini. Sebut saja masalah kesehatan global yang belakangan ini terjadi seperti Ebola, dan MERS-CoV. Masih banyak yang harus dilakukan di tingkat nasional, regional, dan internasional untuk memastikan keamanan kesehatan dunia dari ancaman penyakit menular.
 
GHSA dicanangkan di Washington DC dan Gedung PBB Genewa secara bersamaan pada tanggal 13 Februari 2014. Pertemuan GHSA pertama dilaksanakan pada tanggal 5-6 Mei 2014 di Helsinki, Finlandia.

Pada awalnya, inisiatif GHSA digagas oleh Amerika Serikat dan negara-negara maju dengan melibatkan multi-stakeholders dan multi-sektoral.

Selain itu, GHSA juga didukung organisasi dunia dibawah PBB, diantaranya World Health Organisation (WHO), Food and Agriculture Organisation (FAO), dan World Organisation for Animal Health (OIE). (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015