Gianyar (Antara Bali) - Bupati Gianyar A.A Gde Agung Bharata mendapat kehormatan  membacakan deklarasi Komitmen untuk mengembangkan Kawasan Agrowisata Buah Nusantara Terintegrasi Skala Orchard (5-50 ha) di hadapan Presiden RI Joko Widodo di Lapangan Gedung IPB Baranangsiang Bogor Jawa Barat Sabtu (28/11).

Lanjut deklarasi komitmen tersebut diserahkan langsung kepada Presiden Jokowi.

 Bupati Gianyar mewakili daerah atau kabupaten  untuk katagori daerah yang memiliki potensi kawasan agrowisata di Indonesia seperti Kabupaten Purwakarta, Bandung, Semarang,Sleman,Pemerintah Kota Batam,  Bogor,  Malang, Balikpapan dan Pemerintah Kota Makasar.

Bersama 48 Bupati/walikota lainnya diseluruh Indonesia, Bupati Agung Bharata  mendapat undangan dari Presiden RI Jokowi untuk menghadiri  Festival Bunga dan Buah Nusantara  (FBBN) 2015 karena komitmen Pemkab Gianyar dalam mengembangkan pertanian khususnya agrowisata diwilayahnya.

Pada kesempatan itu Presiden Jokowi juga memberikan pengarahan tentang pengembangan buah nusantara skala orchard di kabupaten sentra produksi buah nusantara dan kota terpadu mandiri (KTM) kawasan transmigrasi. Disamping itu juga diberikan pengarahan tentang model pengembangan eko-wisata buah nusantara di Indonesia.

Bupati Agung Bharata mengaku sangat bangga diberi kesempatan membacaka deklarasi ini. Ini membuktikan bahwa komitmen  Pemkab. Gianyar memajukan industri agrowisata sudah diakui.

Untuk mendukung pengembangan agrowisata di Gianyar agar lebih maju dan berkembang. Pada kesempatan yang sama, seusai ikrar dan pengarahan dari Persiden Jokowi, Bupati Gianyar A.A Gde Agung Bharata juga menandatangani Mou dengan Rektor Institut Pertanian Bogor, Prof.Dr. Ir. Herry Suhardiyanto,M.SC  di Ruang Sidang Majelis Wali Amanah (MWA) Kampus IPB Bogor.

Dalam naskah kesepahaman tersebut kedua belah pihak bersepakat untuk mengadakan kerja sama dibidang,1. pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, 2.  pengembangan laboratorium pendidikan, pertanian dan lingkungan hidup,3. Penyediaan bantuan tenaga ahli (narasumber, dosen, maupun pelatih) pada kegiatan bimbingn teknis, lokakarya atau seminar dibidang pertanian, 4. Pnyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana penunjang dibidang pendidikan, pertanian dan lingkungan hidup, 5.. Bidang lainnya yang relevan dengan upaya pengembangan pertanian dalam arti luas.

Bupati Gianyar Agung Bharata  mengatakan Mou ini nantinya juga diharapkan dapat mendukung komitmen Kabupaten Gianyar sebagai daerah yang memiliki potensi dalam pengembangan agrowisata buah nusantara.

Tidak hanya itu, dengan semakin majunya tehnologi dibidang pertanian tidak saja berimbas pada kesejahteraan petani, juga dapat dikembangkan eko wisata. Nantinya pertanian bisa dikemas menjadi suatu obyek wisata yang menarik di Gianyar.

“ Dengan adanya kerjasama dibidang teknologi ini, saya yakin dunia pertanian di Gianyar akan tambah maju dan bisa mensejahterakan petani kita dan hal ini akan dapat menekan alih fungsi lahan di Gianyar,” kata  Bupati Agung Bharata.

Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto berjanji membantu sepenuhnya upaya Pemkab. Gianyar dalam mengembangkan berbagai jenis buah di wilayah Gianyar. Apalagi saat ini melalui festival Bunga dan Buah Nusantara 2015 pihaknya juga tengah mengencarkan program revolusi oranye.

Yaitu upaya mengembangkan buah nusantara skala orchard di kabupaten sentra produksi buah nusantara.

Sementara itu, Kadis Pertanian Ir. Dewi Hariani mengatakan, saat ini bantuan teknologi dan  tenaga ahli untuk mengembangkan pertanian di Gianyar sangat dibutuhkan terutama untuk beberapa komoditas tertentu.

Dewi Hariani mencontohkan pngembangan varietas jeruk selayar. Jenis jeruk ini sudah dikembangkan di daerah atas sepert diKecamatan Payangan, Tegallalang dan Tampaksiring.  Dengan luas lahan yang ditanam jeruk diketiga kecamatan tersebut baru mencapai 1,790 Ha masing-masing 1,362 Ha di Kacamatan Tegallalang,  210 Ha di Kec. Tampaksiring dan 218 Ha di Kec. Payangan. Namun jumlah ini bukan jeruk selayar saja, tapi varietas jeruk secara menyeluruh.

Jeruk ini sangat khas, warna oranye mengkilap dan rasanya sangat khas. Ada keinginan bagaimana jeruk selayar ini bisa menjadi brand buah lokal di Kabupaten Gianyar.

Dewi Hariani menambahkan saat ini memang sudah ada petani menanam jeruk selayar namun masih menyebar belum tersentra di suatu tempat. Kualitas jeruk juga masih belum sempurna sekali, lewat MoU ini ia berharap para ahli dari IPB dapat memberikan bantuan teknologi pada para petani di Gianyar sehingga jeruk selayar ini dapat menjadi brand buah lokal di Gianyar. Dengan adanya teknologi tepat guna dari para pakar di ITB, jeruk selayar yang rencananya akan dijadikan brand buah lokal Gianyar dapat meningkat kulitas baik dari rasa, maupun masa panen. Ditambahkan juga, bantuan kerjasama dibidang teknologi ini tidak hanya terfokus pada jeruk saja, namun juga pada berbagai komoditas lainnya.

Pewarta: Pewarta: Putu Artayasa

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015