Gianyar (Antara Bali) - Kabupaten Gianyar memiliki banyak warisan budaya dan sejarah yang tersebar di seluruh wilayah Gianyar, keberadaan pusaka ini sebagaian masih terpelihara dengan baik namun ada pula yang hampir punah.

Untuk menjaga agar tidak sampai punah inilah, Pemkab. Gianyar bekerjasama dengan Balai Arkeologi Denpasar mengadakan seminar pemutahiran sejarah Gianyar dari zaman prasejarah sampai masa baru- modern di Ruang Sidang Bappeda  Kabupaten Gianyar,  Selasa (24/11).

Budaya yang berkembang saat ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah dan budaya dimasa yang lampau. Budaya masa lalu, baik yang terlihat maupun tidak terlihat merupakan data yang sangat penting untuk diteliti.

Beberapa penelitian arkeologi yang telah dilakukan oleh berbagai pihak sudah mengemas hasil penelitiannya dalam publikasi ilmiah, audio visual dan lain sebagainya. Namun hal itu belumlah dapat menjadikan data itu sebagai data akhir suatu catatan sejarah. Seperti ditegaskan oleh Kepala Balai Arkeologi Denpasar, Drs. I Gusti Made Suarbhawa hasil yang dipresentasikan  dalam sebuah buku sejarah belumlah final, tapi sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan data terbaru dilapangan.

“Dari forum seperti inilah kami berharap mendapat berbagai masukan positif ke arah perkembangan sejarah di Kabupaten Gianyar,” kata  Gusti Made Suarbawa.

Dijelaskan juga pemutakhiran data ini sangat penting dilakukan mengingat perkembangan sejarah dari waktu ke waktu selalu berubah. Berbagai temuan mulai pra sejarah banyak ditemukan lagi dilapangan. Ia mencontohkan ditemukannya Prasasti Taro di Gianyar. Setelah diteliti dalam prasasti tersebut mengandung kebebasan masyarakat untuk mengungkapkan pendapat.

Masyarakat diberi kebebasan berbicara asal kebebasan itu tidak digunakan untuk mendiskreditkan orang suci/pendeta. Budaya demokratis yang sudah dikenal sejak dulu itulah menjadi dasar  kebudayaan yang berkembang saat ini di Bali dan kabupaten Gianyar khususnya.

Bupati Gianyar dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kadis Kebudayaan I Gusti Ngurah Wijana mengatakan, untuk menyelamatkan warisan budaya di Kabupaten Gianyar pemerintah kini tengah berupaya menerbitkan buku Sejarah Gianyar dari zaman pra sejarah sampai masa baru-modern pada tahun 2007.

Buku ini merupakan hasil kerja Tim peneliti sejarah Gianyar yang diteliti secara akademik-profesional. Namun setelah sekian tahun diterbitkan, banyak hal di lapangan yang baru ditemukan, maka dari itulah pemuktahiran data ini sangat dibutuhkan.

Ngurah Wijana berharap dengan dihadirkannya narasumber yang berkompeten di bidang sejarah seperti Dr. I Made Sutaba dengan materi Masa Sejarah, Drs. I Gusti Made Suarbhawa dengan materi Sejarah Kuna dan Prof. Dr. A.A Bagus Wirawan SU dengan membawakan materi Sejarah Baru-Modern, data –data yang masih tercecer dapat terangkum dengan baik.  

Hadir dalam seminar tersebut Tim Ahli Kota Pusaka Dinas Kebudayaan Gianyar, Tim Peneliti Pengumpulan Data dan pemutakhiran Sejarah Gianyar, Budayawan dan Tokoh Masyarakat. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015