Badung (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak masyarakat di Pulau Dewata untuk menerapkan teknologi pertanian tepat guna di pekarangan masing-masing dalam menanam kebutuhan pangan sehari-hari di tengah tingginya alih fungsi lahan.
"Kami harapkan di tengah terbatasnya lahan pertanian yang dipengaruhi tidak terkontrolnya alih fungsi lahan, tidak sampai mengurangi kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan lahan yang dimiliki semaksimal mungkin," kata Pastika pada puncak peringatan Hari Pangan Sedunia yang dipusatkan di Desa Baha, Kabupaten Badung, Kamis.
Oleh karena itu, dia mengimbau agar masyarakat menerapkan teknologi pertanian tepat guna yang ramah lingkungan seperti yang terlihat di lokasi peringatan tersebut dengan memanfaatkan pekarangan rumah.
"Jika di rumah-rumah dibuat seperti ini, saya kira sangat luar biasa. Bisa jadi hiasan, juga sekaligus memproduksi pangan kita walaupun lahan kita terbatas," ujar Pastika.
Orang nomor satu di Bali itu mengatakan berbagai program untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sudah dilakukan, belum sepenuhnya efektif dan belum optimal dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Hal ini karena pengaruh berbagai tantangan yang dihadapi semakin berat dan kompleks, diantaranya perubahan iklim dan pemanasan global, pertumbuhan penduduk yang pesat, serta ketersediaan lahan, air dan sumber daya alam. Oleh karena itu, saya mengimbau adanya peningkatan pemberdayaan petani, karena dengan petani yang kuat dan sejahtera, akan dapat menggerakkan ekonomi masyarakat," katanya.
Dengan petani yang kuat, Pastika menyatakan optimistis dapat mewujudkan kedaulatan pangan, pemenuhan kebutuhan pangan secara mandiri, yang di samping sebagai pemenuhan faktor ekonomi, juga sebagai pemenuhan faktor kesehatan dan gizi masyarakat.
Lewat momentum peringatan tersebut, Gubernur Pastika mengajak semua pihak yang hadir untuk memantapkan komitmen, dan senantiasa bekerja keras untuk menghapus masalah rawan pangan pada sebagian kecil masyarakat Bali sekaligus untuk turut memikirkan dan mengulurkan tangan demi mengatasi masalah itu.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Nyonya Ayu Pastika menyarankan pemanfaatan buah-buahan dan umbi-umbian diantaranya buah sukun sebagai makanan pengganti karbohidrat nasi sehingga kebutuhan akan beras bisa dikurangi.
"Kebiasaan masyarakat Bali mengonsumsi nasi memang masih susah untuk dihilangkan, namun kami akan terus berusaha menyosialisasikan, Dan usaha tersebut sudah dilaksanakan hampir selama delapan tahun, melalui program Dasa Wisma yang dilaksanakan oleh Tim Penggerak PKK," ucapnya.
Acara juga turut dihadiri Wakil Gubernur Ketut Sudikerta, Ketua DPRD Provinsi Bali, Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali, serta jajaran Pemerintah Kabupaten Badung. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami harapkan di tengah terbatasnya lahan pertanian yang dipengaruhi tidak terkontrolnya alih fungsi lahan, tidak sampai mengurangi kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan lahan yang dimiliki semaksimal mungkin," kata Pastika pada puncak peringatan Hari Pangan Sedunia yang dipusatkan di Desa Baha, Kabupaten Badung, Kamis.
Oleh karena itu, dia mengimbau agar masyarakat menerapkan teknologi pertanian tepat guna yang ramah lingkungan seperti yang terlihat di lokasi peringatan tersebut dengan memanfaatkan pekarangan rumah.
"Jika di rumah-rumah dibuat seperti ini, saya kira sangat luar biasa. Bisa jadi hiasan, juga sekaligus memproduksi pangan kita walaupun lahan kita terbatas," ujar Pastika.
Orang nomor satu di Bali itu mengatakan berbagai program untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sudah dilakukan, belum sepenuhnya efektif dan belum optimal dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Hal ini karena pengaruh berbagai tantangan yang dihadapi semakin berat dan kompleks, diantaranya perubahan iklim dan pemanasan global, pertumbuhan penduduk yang pesat, serta ketersediaan lahan, air dan sumber daya alam. Oleh karena itu, saya mengimbau adanya peningkatan pemberdayaan petani, karena dengan petani yang kuat dan sejahtera, akan dapat menggerakkan ekonomi masyarakat," katanya.
Dengan petani yang kuat, Pastika menyatakan optimistis dapat mewujudkan kedaulatan pangan, pemenuhan kebutuhan pangan secara mandiri, yang di samping sebagai pemenuhan faktor ekonomi, juga sebagai pemenuhan faktor kesehatan dan gizi masyarakat.
Lewat momentum peringatan tersebut, Gubernur Pastika mengajak semua pihak yang hadir untuk memantapkan komitmen, dan senantiasa bekerja keras untuk menghapus masalah rawan pangan pada sebagian kecil masyarakat Bali sekaligus untuk turut memikirkan dan mengulurkan tangan demi mengatasi masalah itu.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Nyonya Ayu Pastika menyarankan pemanfaatan buah-buahan dan umbi-umbian diantaranya buah sukun sebagai makanan pengganti karbohidrat nasi sehingga kebutuhan akan beras bisa dikurangi.
"Kebiasaan masyarakat Bali mengonsumsi nasi memang masih susah untuk dihilangkan, namun kami akan terus berusaha menyosialisasikan, Dan usaha tersebut sudah dilaksanakan hampir selama delapan tahun, melalui program Dasa Wisma yang dilaksanakan oleh Tim Penggerak PKK," ucapnya.
Acara juga turut dihadiri Wakil Gubernur Ketut Sudikerta, Ketua DPRD Provinsi Bali, Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali, serta jajaran Pemerintah Kabupaten Badung. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015