Denpasar (Antara Bali) - Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KBPP) Pemerintah Kota Denpasar secara berkesinambungan memberikan pelayanan pemeriksaan alat kontrasepsi dan papsmear secara gratis kepada para perempuan.

Sekretaris Badan KBPP Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Wijaya di Denpasar, Senin mengatakan kegiatan pelayanan papsmear dengan mengandeng Kodim 1611/Badung dalam upaya menjaga kesehatan reproduksi perempuan di perkotaan.

Ia mengatakan kanker serviks merupakan kanker nomor dua di dunia yang paling sering menyerang perempuan. Di Indonesia sendiri setiap harinya terjadi 41 kasus kanker serviks dan 20 orang meninggal dunia setiap hari karena terjangkit penyakit tersebut.

Ngurah Wijaya lebih lanjut mengatakan infeksi virus kanker serviks sering terjadi pada usia 18-28 tahun dan akan muncul di atas usia 30-55 tahun. Untuk itu perlu dilakukan pencegahan secara dini sehingga kasus kanker serviks pada perempuan dapat diminimalisir. Salah satu yang dilakukan Badan KBPP Kota Denpasar dengan melaksanakan pemeriksaan papsmear secara gratis.

Ia menjelaskan untuk kegiatan papsmear diawali dengan penyuluhan oleh dr. Inne Sushanti dari Yayasan Sehati dan dilanjutkan dengan pemeriksaan. Pelaksanaan pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan di mobil pelayanan khusus.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi lebih dini kanker rahim dan penyakit infeksi menular seksual lainnya," katanya.

Sementara Kepala Bidang Penggerakan Masyarakat KBPP Kota Denpasar Tresna Yasa menambahkan setelah melakukan penyuluhan HIV/AIDS kepada ibu-ibu yang hadir pada acara papsmear tersebut.

"Kami lakukan penyuluhan dan pelayanan KB secara bersamaan karena semua ini saling berkaitan. Dengan melaksanakan pelayanan secara terpadu selain mendapatkan informasi tentang bahaya HIV/AIDS juga mendapat pelayanan KB termasuk papsmear secara gratis," katanya.

Tresna Yasa menambahkan, untuk pelaksanaan pelayanan papsmear tahun 2015 telah mencapai target sesuai target awal yaitu 120 orang.

"Memang setiap pelaksanaan papsmear banyak ibu-ibu yang datang untuk mendapatkan pelayanan papsmear gratis. Namun setelah dilakukan pemeriksaan awal hanya beberapa orang yang bisa dilayani," ujar Tresna Yasa.

Untuk itu, kata dia, para ibu-ibu yang bisa dilayani papsmear harus tidak kumpul dengan suami selama seminggu termasuk juga datang bulan. Hal tersebut yang menyebabkan banyak ibu-ibu tidak terlayani papsmear.

Seorang peserta papsmear, Susi Yanti mengaku sangat senang ada pelayanan papsmear gratis yang digelar Pemkot Denpasar melalui Badan KBPP.

"Saya berharap pelayanan seperti ini terus dilaksanakan dan ditingkatkan untuk mencegah terjadinya kanker serviks pada prempuan," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015