Singaraja (Antara Bali) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buleleng, Bali membatalkan pengiriman transmigran karena belum menemukan kesepakatan dengan Pemkab Morowali Utara, Sulawesi Tengah sebagai daerah tujuan program transmigran.
"Pemkab Morowali Utara belum siap menerima transmigran tahun ini," kata Kepala Disnakertrans Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan di Singaraja, Senin.
Ia mengatakan, selain dari kesiapan pemkab setempat, dari hasil survei beberapa waktu lalu, terdapat sekitar 40 rumah untuk transmigran belum siap huni dari total 100 rumah untuk menampung para transmigran asal berbagai daerah di tanah air.
"Kami tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan dan akan melakukan koordinasi dengan provinsi karena mereka nanti yang melanjutkan ke pusat mencarikan solusi permasalahan tersebut," ujarnya.
Dwi Koriawan memaparkan, transmigrasi adalah program Kementerian Transmigrasi RI dimana Disnakertrans Buleleng hanya berperan sebagai penyedia calon transmigran yang berasal dari daerahnya.
"Kami hanya penyedia bagi yang berminat. Bagaimana langkah-langkah kita dalam pengentasan kemiskinan yang memiliki kemampuan bertani tetapi tidak mempunyai lahan," kata dia.
Dikatakan, ada dua opsi pengiriman tranmigran pada tahun depan, calon transmigran yang gagal berangkat ke daerah tujuan pada tahun ini bisa saja diikutkan pada program luncuran, sehingga bisa berangkat Februari tahun depan.
"Bisa tahun depan atau luncuran biasanya kami menunggu itu. Kalau tidak selesai tahun ini sampai Desember bisa Februari atau Maret mereka diberangkatkan," kata dia sembari menyatakan pada 2016 bisa saja dua angkatan yang diberangkatkan menuju daerah transmigrasi.
Sementara itu, kata dia, daerah tujuan transmigran Buleleng berdasar para hasil survei memiliki lahan yang subur dan produktif. "Lokasinya merupakan daerah tadah hujan dimana para transmigran nantinya dapat menanam beragam jenis tanaman seperti padi, cengkeh, cokelat dan kopi," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Pemkab Morowali Utara belum siap menerima transmigran tahun ini," kata Kepala Disnakertrans Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan di Singaraja, Senin.
Ia mengatakan, selain dari kesiapan pemkab setempat, dari hasil survei beberapa waktu lalu, terdapat sekitar 40 rumah untuk transmigran belum siap huni dari total 100 rumah untuk menampung para transmigran asal berbagai daerah di tanah air.
"Kami tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan dan akan melakukan koordinasi dengan provinsi karena mereka nanti yang melanjutkan ke pusat mencarikan solusi permasalahan tersebut," ujarnya.
Dwi Koriawan memaparkan, transmigrasi adalah program Kementerian Transmigrasi RI dimana Disnakertrans Buleleng hanya berperan sebagai penyedia calon transmigran yang berasal dari daerahnya.
"Kami hanya penyedia bagi yang berminat. Bagaimana langkah-langkah kita dalam pengentasan kemiskinan yang memiliki kemampuan bertani tetapi tidak mempunyai lahan," kata dia.
Dikatakan, ada dua opsi pengiriman tranmigran pada tahun depan, calon transmigran yang gagal berangkat ke daerah tujuan pada tahun ini bisa saja diikutkan pada program luncuran, sehingga bisa berangkat Februari tahun depan.
"Bisa tahun depan atau luncuran biasanya kami menunggu itu. Kalau tidak selesai tahun ini sampai Desember bisa Februari atau Maret mereka diberangkatkan," kata dia sembari menyatakan pada 2016 bisa saja dua angkatan yang diberangkatkan menuju daerah transmigrasi.
Sementara itu, kata dia, daerah tujuan transmigran Buleleng berdasar para hasil survei memiliki lahan yang subur dan produktif. "Lokasinya merupakan daerah tadah hujan dimana para transmigran nantinya dapat menanam beragam jenis tanaman seperti padi, cengkeh, cokelat dan kopi," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015