Kuta (Antara Bali) - Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV menyatakan bahwa debu vulkanik erupsi Gunung Barujari di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), tersebar hingga Kabupaten Klungkung, Bali.
"Debu itu sekarang sebagian sudah sampai di daratan Bali," kata Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Yusfandri Gona ditemui di Terminal Keberangkatan Internasional Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.
Menurut dia, debu vulkanik erupsi anak Gunung Rinjani itu kini telah sampai di beberapa kawasan di Pulau Dewata di antaranya Denpasar, Kuta dan kawasan Kelan, desa yang berada di sekitar kawasan bandara.
Namun, Yusfandri menyatakan bahwa debu belum memasuki kawasan landasan pacu bandara. Meski demikian pihaknya akan melakukan pemantauan dan evaluasi setiap enam jam sekali.
Pengamatan itu guna mendeteksi sebaran debu vulkanik Gunung Barujari yang beberapa hari terakhir menunjukkan intensitas tinggi.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), debu vulkanik itu berada di ketinggian sekitar 12.000 kaki ke arah barat hingga di atas sebagian wilayah Bali dan Banyuwangi.
BMKG dan Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) di Darwin, Australia memprediksi bahwa debu tersebut berada pada ketinggian sekitar 14.000 kaki ke arah barat daya-barat pada Kamis (5/11).
Sehingga berdasarkan data kedua lembaga tersebut, pihak operator menutup sementara operasional penerbangan bandara hingga Kamis (5/11) pukul 08.45 Wita. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Debu itu sekarang sebagian sudah sampai di daratan Bali," kata Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Yusfandri Gona ditemui di Terminal Keberangkatan Internasional Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.
Menurut dia, debu vulkanik erupsi anak Gunung Rinjani itu kini telah sampai di beberapa kawasan di Pulau Dewata di antaranya Denpasar, Kuta dan kawasan Kelan, desa yang berada di sekitar kawasan bandara.
Namun, Yusfandri menyatakan bahwa debu belum memasuki kawasan landasan pacu bandara. Meski demikian pihaknya akan melakukan pemantauan dan evaluasi setiap enam jam sekali.
Pengamatan itu guna mendeteksi sebaran debu vulkanik Gunung Barujari yang beberapa hari terakhir menunjukkan intensitas tinggi.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), debu vulkanik itu berada di ketinggian sekitar 12.000 kaki ke arah barat hingga di atas sebagian wilayah Bali dan Banyuwangi.
BMKG dan Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) di Darwin, Australia memprediksi bahwa debu tersebut berada pada ketinggian sekitar 14.000 kaki ke arah barat daya-barat pada Kamis (5/11).
Sehingga berdasarkan data kedua lembaga tersebut, pihak operator menutup sementara operasional penerbangan bandara hingga Kamis (5/11) pukul 08.45 Wita. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015