Denpasar (Antara Bali) - Kepala Divisi Kesehatan Palang Merah Indonesia Pusat, Dr Moch Arfan F mendukung program pencegahan HIV/AIDS yang dilakukan PMI Bali bersama Hongkong Red Cross sebagai upaya menekan kasus penyakit tersebut di Pulau Dewata.
"Program preventif, promotif dan rehabilitasi ini harus terus ditindaklanjuti dalam pencegahan HIV/AIDS, karena sangat berdampak positif untuk generasi muda dan masyarakat," ujar Arfan usai menghadiri acara "Final Review dan Closing Program HIV/AIDS", di Denpasar, Senin.
Ia menambahkan, bentuk nyata program pencegahan penyakit itu dapat dilakukan dengan cara mengedukasi masyarakat secara dini khusunya generasi muda agar tidak menggunakan obat-obatan terlarang dan melakukan seksual dengan berganti-ganti pasangan.
Menurut dia, program tersebut sejalan dengan upaya pemerintah dalam menekan tingginya kasus penyakit tersebut di Indonesia, sehingga perlu dukungan semua pihak dalam pencegahan penyakit itu.
Ia menjelaskan, jumlah kasus penyakit HIV di Indonesia terus bertambah dimana hingga akhir Tahun 2014 lalu tercatat 150.762 orang penyakit tersebut. Sedangkan, untuk penyakit AIDS tercatat 55.260 orang.
Untuk itu, PMI ingin berperan aktif untuk menekan tingginya kasus itu dengan upaya pencegahan dan mengubah prilaku masyarakat, sehingga resiko penyakit tersebut dapat ditekan.
Pihaknya mengakui, ada kasus di Indonesia seorang ibu rumah tangga yang mengidap HIV itu, sehingga perlu diberikan konseling untuk lebih lanjut.
"Saya juga melihat masyarakat yang berusia produktif antara 20 hingga 49 tahun juga ada yang terkena penyakit itu. Kemudian, para pengguna narkoba juga sangat beresiko HIV sehingga harus dilakukan konseling lebih lanjut," ujarnya.
Upaya yang sudah dilakukan pemerintah dalam menekan kasus penyakit itu dengan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitasi juga terus digalakkan.
Namun, pemerintah menggandeng PMI untuk melakukan promotif dengan merubah prilaku masyarakat khusunya pengguna narkoba dan generasi muda agar mencegah peyakit itu.
"Dalam upaya ini kita terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memberikan promosi kesehatan kepada masyarakat," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Program preventif, promotif dan rehabilitasi ini harus terus ditindaklanjuti dalam pencegahan HIV/AIDS, karena sangat berdampak positif untuk generasi muda dan masyarakat," ujar Arfan usai menghadiri acara "Final Review dan Closing Program HIV/AIDS", di Denpasar, Senin.
Ia menambahkan, bentuk nyata program pencegahan penyakit itu dapat dilakukan dengan cara mengedukasi masyarakat secara dini khusunya generasi muda agar tidak menggunakan obat-obatan terlarang dan melakukan seksual dengan berganti-ganti pasangan.
Menurut dia, program tersebut sejalan dengan upaya pemerintah dalam menekan tingginya kasus penyakit tersebut di Indonesia, sehingga perlu dukungan semua pihak dalam pencegahan penyakit itu.
Ia menjelaskan, jumlah kasus penyakit HIV di Indonesia terus bertambah dimana hingga akhir Tahun 2014 lalu tercatat 150.762 orang penyakit tersebut. Sedangkan, untuk penyakit AIDS tercatat 55.260 orang.
Untuk itu, PMI ingin berperan aktif untuk menekan tingginya kasus itu dengan upaya pencegahan dan mengubah prilaku masyarakat, sehingga resiko penyakit tersebut dapat ditekan.
Pihaknya mengakui, ada kasus di Indonesia seorang ibu rumah tangga yang mengidap HIV itu, sehingga perlu diberikan konseling untuk lebih lanjut.
"Saya juga melihat masyarakat yang berusia produktif antara 20 hingga 49 tahun juga ada yang terkena penyakit itu. Kemudian, para pengguna narkoba juga sangat beresiko HIV sehingga harus dilakukan konseling lebih lanjut," ujarnya.
Upaya yang sudah dilakukan pemerintah dalam menekan kasus penyakit itu dengan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitasi juga terus digalakkan.
Namun, pemerintah menggandeng PMI untuk melakukan promotif dengan merubah prilaku masyarakat khusunya pengguna narkoba dan generasi muda agar mencegah peyakit itu.
"Dalam upaya ini kita terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memberikan promosi kesehatan kepada masyarakat," ujarnya. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015