Tabanan (Antara Bali) - Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Dra Euis Saedah membuka bimbingan teknis (Bintek) bagi 75 perajin di Kabupaten Tabanan, Bali berlangsung selama lima hari, 27-31 Oktober 2015.

Dirjen ketika membuka Bintek tersebut di Tabanan, Selasa mengatakan, sejalan dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2016 produk industri kecil menengah dituntut memiliki daya saing yang tinggi.

Oleh sebab itu masyarakat, khususnya perajin hendaknya terus mengembangkan kreasi dan inovasi agar produk yang dihasilkan mampu bersaing dan menjadi produk yang terbaik di antara produk sejenis yang dihasilkan negara lain.

Ia mengharapkan melalui kegiatan bintek mampu meningkatkan wawasan, keterampilan, inovasi dan kreasi para perajin sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan konsumen di pasaran ekspor.

Dirjen Dra Euis Saedah yang didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Ni Wayan Kusumawati mengingatkan, Bali memiliki potensi besar dalam pengembangan IKM yang dikombinasikan dengan kearifan lokal daerah setempat.

Oleh sebab itu masyarakat Bali khusunya Tabanan agar mampu menghasilkan produk-produk IKM yang bermutu dalam jumlah besar.

Ia mengharapkan perajin Tabanan terus maju, berinovasi, kreatif dan menghasilkan produk-produk yang luar biasa.

Penjabat Bupati Tabanan Wayan Sugiada mengatakan, di daerahnya hingga kini terdapat 8.380 unit industri kecil menengah yang berkembang hingga ke pelosok pedesaan, menghasilkan berbagai jenis produk yang seluruhnya menyerap 15.405 tenaga kerja.

Perajin diharapkan mampu meningkatkan kreativitas dan mutu agar mampu bersaing di pasaran ekspor terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Untuk itu pengembangan industri kecil dan menengah harus memperhatikan peningkatan produktivitas dan inovasi agar menghasilkan produk-produk yang memiliki keunggulan sesuai dengan potensi yang dimiliki, sehingga kesejahteraan pengrajin dapat lebih meningkat.

IKM bagi kabupaten Tabanan merupakan satu komoditas ekspor yang memiliki berbagai keunggulan dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang sangat besar.

"Bali sebagai objek pariwisata dunia merupakan pasar yang potensial bagi industri kerajinan yang masih mengangkat estetika Bali serta pengunaan bahan daur ulang yang selama ini mampu menembus pasaran ekspor," katanya.

Ia mengajak perajin dan masyarakat untuk terus berkarya memajukan pembangunan IKM, termasuk mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015