Denpasar (Antara Bali) - Bali dipilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Serikat Internasional Radio Amatir (International Amateur Radio Union) ke-16 yang digelar dari 12-16 Oktober 2015.

"Peran Orari (Organisasi Amatir Radio Indonesia) itu sangat vital. Terutama saat ada bencana, karena pada saat komunikasi yang komersial tidak jalan, maka saat itulah yang amatir jalan. Oleh karena itu, keberadaan Orari ini sangat didukung oleh pemerintah," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, di sela-sela Pembukaan IARU ke-16, di Denpasar, Senin.

Menurut dia, walaupun namanya amatir, tetapi gerakan organisasi tersebut selama ini profesional. Dia juga berharap agar siaran radio amatir yang ada di Indonesia dapat berkontribusi dalam meningkatkan komunikasi pembangunan di Indonesia.

Selain itu, Rudiantara mengatakan pemerintah sangat mendukung Orari dalam meningkatkan atau menambah frekuensi-frekuensi siaran radionya baik dalam lingkup nasional maupun internasional.

Lewat konferensi tersebut, dia berharap konferensi ini dapat memberikan terobosan ataupun ajang bertukar pikiran terkait isu-isu yang dihadapi IARU atapun Orari saat ini.

Sementara itu, Presiden Konferensi IARU ke-16 yang juga sekaligus merupakan Ketua Umum Orari Pusat, Sutiyoso, mengucapkan terima kasih atas sambutan positif dari Menkominfo dan Pemerintah Provinsi Bali atas penyelenggaraan kegiataan ini.

Dia menambahkan kegiatan radio amatir di Indonesia diwadahi oleh organisasi-organisasi seperti Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (Orari). Organisasi ini berdiri pada 8 April 1968 dan berubah namanya pada kongres pada tahun 1975 menjadi Organisasi Amatir Radio Indonesia dengan singkatan sama yaitu Orari. Pada tahun 1977 ORARI resmi menjadi anggota IARU.

Sedangkan konferensi IARU yang ke 16 untuk region 3 (Asia Pasifik ) yang diselenggarakan di Bali ini merupakan tindak lanjut dari konferensi IARU yang sebelumnya telah dilaksanakan di Jenewa pada 2 September 2015 lalu.

Konferensi yang diikuti oleh 100 peserta dari 20 negara dari kawasan Eropa, Eropa Timur, dan Amerika Serikat akan melakukan beberapa kegiatan mulai dari tanggal 12-16 Oktober 2015.

Peserta akan melakukan kegiatan diskusi terfokus (FGD) mengenai berbagai isu yang dihadapi oleh IARU atau ORARI saat ini, seperti penambahan frekuensi baru maupun diskusi tentang teknologi informasi pendukung yang akan digunakan sebagai peningkatan kualitas penyiaran.

Sutiyoso berharap konferensi ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan gagasan positif bagi perkembangna radio.

Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dalam kesempatan itu mengharapkan Orari dapat memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat, terhadap berbagai program pembangunan dan isu yang ada di wilayahnya.

"Kemudian informasi yang akurat tersebut dapat segera ditangani dan dicarikan solusi yang cepat dan tepat. Sehingga penyebarluasan komunikasi kepada masyarakat melalui media radio ini dapat terbangun dengan baik," ujar Sudikerta. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015