Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengumpulkan para pemangku kepentingan pariwisata di daerah itu untuk membahas perjuangan Bali dalam memperoleh tambahan dana promosi dari Kementerian Pariwisata.

"Pariwisata itu tidak bisa dilepaskan dari promosi, dan promosi sudah tentu membutuhkan pembiayaan," kata Sudikerta saat memimpin rapat dengan para pemangku kepentingan pariwisata itu, di Denpasar, Senin.

Menurut dia, memang kondisi pariwisata Bali saat ini cukup stabil di tengah melambatnya ekonomi global. Meskipun demikian, upaya antisipasi tetap harus dilakukan agar kondisi ini dapat dipertahankan.

Terkait dengan upaya promosi pariwisata, ucap dia, dibutuhkan dana cukup besar yang tidak bisa ditangani hanya oleh pemerintah daerah. Untuk itu, pihaknya tengah mengupayakan agar Bali memperoleh penambahan alokasi dana promosi pada APBN 2016.

Apalagi, kata Sudikerta, Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam kesempatan membuka Nusa Penida Festival belum lama ini telah memberi sinyal positif untuk penambahan dana promosi pariwisata Bali pada 2016.

"Bali telah dialokasikan mendapat dana promosi pariwisata sebesar Rp200 miliar. Tetapi kita berharap alokasi anggaran itu bisa ditambah. Makanya saya kumpulkan stakeholder hari ini untuk menyiapkan usulan yang akan saya kawal ke Jakarta," ucapnya.

Jika berhasil, penambahan alokasi dana itu nantinya akan dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan berbagai kegiatan festival pariwisata di Pulau Dewata. "Ini harus dikawal betul, memang nanti tidak sepenuhnya bisa dibiayai pusat, tetapi paling tidak sudah ada bantuan pembiayaan," ucap Sudikerta.

Dia berharap, seluruh usulan kegiatan yang diajukan "stakeholder" dikoordinasikan oleh Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali untuk selanjutnya akan dikawal ke Kementerian Pariwisata.

Sementara itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menyambut positif langkah Wagub Bali mengumpulkan tokoh-tokoh pariwisata tersebut.

Apalagi nantinya dana itu akan dialokasikan untuk mendanai kegiatan festival yang menjadi bagian penting dari upaya pelestarian, pembinaan dan promosi pariwisata.

"Selama ini jika kita bagi, pelaku atau penyelenggara berbagai festival pariwisata di Bali ada tiga unsur, yakni dari masyarakat atau komunitas, swasta atau asosiasi dan pemerintah. "Festival yang dibuat oleh komunitas tidak boleh kita sampingkan juga karena banyak yang berhasil memikat hati wisatawan," ucap pria yang akrab dipanggil Cok Ace itu.

Hal senada disampaikan Ketua Asita Bali Ketut Ardana. Menurutnya, festival merupakan salah satu upaya promosi pariwisata yang cukup efektif untuk bisa menarik wisman ke Pulau Dewata.

Sementara Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali IB Ngurah Wijaya menyarankan agar pemberian dana promosi bagi pelaksanaan festival dilakukan secara selektif.

Pertemuan tersebut juga dihadiri perwakilan dari beberapa Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota di Bali yang berharap cipratan dana bagi pelaksanaan festival di wilayah mereka.(APP)

Pewarta: Pewarta : Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Purnama Putra


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015