Jakarta (Antara Bali) - Orangtua perlu memilih mainan yang tepat
untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, kata spesialis anak dr. Markus
Danusantoso.
"Memilih mainan harus ada nilai belajar untuk aspek tumbuh kembang," kata dokter yang berpraktik di RSU Bunda Menteng itu.
Selain
itu, pilihlah mainan yang tidak berbahaya dan terbuat dari bahan
bermutu. Sesuaikan juga mainan dengan usia anak. Sesuai dengan
fungsinya, mainan juga harus menyenangkan bagi anak serta sederhana.
"Semakin besar, berikan anak mainan yang lebih kompleks," kata dia.
Pada
bayi baru lahir, anak baru mulai belajar mengenali wajah, tersenyum,
menyentuh dan menggenggam. Mainan yang tepat adalah yang bisa
menstimulasi panca indera bayi, seperti mainan berwarna-warni yang dapat
dapat digantung di atas ranjang bayi.
Ketika
beranjak usia enam bulan, bayi sudah bisa memegang, memutar, melatih
konsentrasi juga mengenal dan melatih memori warna serta urutan kecil
hingga besar, begitu pula sebaliknya.
Bayi di
tahap ini juga sudah bisa berbagi peran bermain bersama sehingga
orangtua dapat ikut bergantian bermain untuk meningkatkan kemampuan
interaksi sosial. Contoh mainan yang tepat adalah mainan cincin bersusun
yang warna dan ukurannya bervariasi.
"Stacking dapat melatih pola pikir dan imajinasi. Anak diajak memikirkan bagaimana membuat bangunan yang kokoh," jelas dia.
Mainan
dengan tekstur berbeda-beda juga dapat melatih anak mengenal jenis
permukaan. Sedangkan mainan di mana anak harus memasukkan mainan sesuai
bentuknya, misalnya kotak, lingkaran dan segitiga, dapat melatih
koordinasi mata-tangan untuk
Memasuki usia 9
bulan, ujung jari anak mulai terlatih sehingga mainan yang menggunakan
alat seperti stick cocok untuk mengembangkan kemampuannya.
Anak
usia ini sudah mulai berjalan, mendorong, duduk dan jongkok. Mainan
seperti "walker" yang didorong dapat melatihnya berjalan. Orangtua dapat
mengecek apakah cara berjalan anak sudah benar, atau justru ada hal
abnormal yang harus diperbaiki.
Usia di atas 12
bulan membutuhkan mainan yang dapat membuat anak melatih koordinasi
mata-kaki saat berjalan, keseimbangan, belajar melompat dan melangkah.
Anak juga mulai berlatih mengasah memori dan konsentrasi serta mengenal
angka.
Mainan seperti mendandani boneka dengan
pilihan baju dan aksesori seperti sepatu yang menuntut anak untuk
membuka tutup kancing, resleting dan menyimpulkan tali cocok untuk usia
di atas 18 bulan.
Mainan rumah-rumahan dengan
berbagai perabotan dan hewan dapat melatih imajinasi sekaligus membuat
anak mengenal benda-benda serta konsep ruang, mana bagian dalam, luar,
atas bawah, pintu masuk dan pintu keluar.
Kendati
demikian, Markus menegaskan bahwa keterlibatan orangtua dalam bermain
sama pentingnya dengan variasi mainan yang diberikan.(APP)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015