Jakarta (Antara Bali) - Pulau Jawa dan Bali merupakan wilayah dengan ketersediaan listrik paling banyak di seluruh Indonesia dengan kelebihan kebutuhan atau surplus hingga 31 persen, kata Juru Kampanye Energi Greenpeace Indonesia Desriko Malayu Putra.

"Jawa dan Bali itu sudah surplus listrik 31 persen dengan kapasitas 23.900 megawatt," kata Desriko di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan data peta kondisi krisis listrik pada musim kering tahun 2014 yang diungkap Greenpeace, wilayah kedua yang memiliki kelebihan pasokan listrik adalah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat dengan 1.024 megawatt atau surplus 21,6 persen.

Dengan kelebihan pasokan listrik hingga 31 persen ini, lanjut Desriko, Pulau Jawa dan Bali tidak perlu lagi membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang baru dengan alasan untuk memenuhi pasokan listrik.

Ia menjelaskan, ketersediaan energi listrik di Pulau Jawa paling banyak hingga mencapai 23.900 megawatt dikarenakan pulau Indonesia dengan penduduk terbanyak tersebut memiliki banyak kawasan industri dan bisnis. "Karena di Pulau Jawa terpusat industri dan bisnis, pabrik-pabrik, pertambangan, perkantoran," ujar Desriko.

Dia berpendapat bahwa seharusnya pembangunan pembangkit listrik yang baru dilakukan di daerah yang masih kekurangan pasokan listrik. Wilayah yang masih memiliki kekurangan ketersediaan listrik antara lain Bangka yang hanya memiliki ketersediaan 130 megawatt atau minus 10,8 persen, serta Sumatera Utara dan Aceh yang minus 9 persen dengan ketersediaan 1.788 megawatt. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Aditya Ramadhan

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015