Jakarta (Antara Bali) - Rosihan Ubaidillah, Kepala Laboratorium Entomologi LIPI memprediksi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sumatera, Riau dan Kalimantan bisa menyebabkan punahnya spesies orang utan di daerah tersebut.

"Diperkirakan spesies seperti orang utan itu akan punah, karena mereka kan bergantung pada pohon dan biji-bijian serta binatang-binatang kecil untuk makan. Jadi kalau terjadi kebakaran yang memusnahkan sumber pangan mereka, kemungkinan mereka juga akan terdampak," kata Rosihan di Jakarta, Senin.

Rosihan menambahkan, bukan hanya orang utan yang terancam punah, namun beberapa spesies binatang lain yang belum terinventarisir dengan baik bisa jadi punah tanpa diketahui.

"Baseline studi kita masih sangat lemah jadi mungkin bahkan binatang yang kita tidak tahu pun bisa jadi sudah punah. Beberapa jenis serangga kecil-kecil itu bisa jadi sudah hilang," katanya.

Rosihan mencontohkan, untuk invertebrata saja, Indonesia baru mampu menginventarisir kurang dari 10 persen jumlah spesies yang ada. Padahal jumlah invertebrata di Indonesia sangat banyak jumlahnya, "makanya kita kejar-kejaran untuk invetarisasir kekayaan biodiversity kita kalau ada musibah kebakaran begini," katanya.

"Semua binatang immobile atau yang pergerakannya lamban pasti punah. Kalau burung sudah pasti bisa terbang. Tapi binatang tanah, mikroba yang berpotensi untuk dijadikan obat akan musnah," kata dia.

Akibatnya, kata Rosihan, saat spesies tersebut diperlukan untuk kesejahteraan umat manusia seperti obat-obatan, maka kita sudah tidak akan mempunyai sumber daya lagi. "Kenapa kita lambat dalam inventarisir? Itu karena kita terbentur teknologi untuk inventarisir, makanya kita menjalin kerjasama dengan negara lain. Jujur kalau masalah teknologi kita masih kalah sama mereka tapi soal kekayaan alam kita luar biasa banyaknya," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ida Nurcahyani

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015