Negara (Antara Bali) - Pura Pesimpangan Melanting, yang satu areal dengan Pura Dang Kahyangan Rambu Siwi, yang merupakan salah satu pura terbesar di Kabupaten Jembrana, nyaris terbakar, Kamis.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sampah yang terbakar di sisi selatan pura merembet ke semak serta pohon dekat Pura Pesimpangan Melanting, dan merembet naik lewat tebing.
"Saat hendak membersihkan areal pura, saya melihat asap tebal dari arah selatan. Api saat itu cukup besar," kata I Gusti Putu Suarta, salah seorang warga.
Melihat api menjalar dan mendekati pura yang berlokasi di Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo ini, ia memanggil kawan-kawannya dan menyiramkan air lewat selang, sambil menunggu petugas pemadam kebakaran datang.
Untuk memadamkan api, Kantor Satpol PP mengerahkan lima unit mobil pemadam kebakaran, namun sempat kewalahan memadamkan api karena tiupan angin kencang membuat api dengan cepat merembet ke semak maupun pohon.
Sekitar satu jam kemudian, api yang membahayakan pura di tepi pantai tersebut bisa dipadamkan, dilanjutkan olah TKP oleh kepolisian.
Warga sekitar menduga, api berasal dari sisa dupa yang masih menyala, dan dibuang ke tumpukan sampah, karena lokasi tersebut sering dijadikan tempat membuang sampah bekas persembahyangan.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sampah yang terbakar di sisi selatan pura merembet ke semak serta pohon dekat Pura Pesimpangan Melanting, dan merembet naik lewat tebing.
"Saat hendak membersihkan areal pura, saya melihat asap tebal dari arah selatan. Api saat itu cukup besar," kata I Gusti Putu Suarta, salah seorang warga.
Melihat api menjalar dan mendekati pura yang berlokasi di Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo ini, ia memanggil kawan-kawannya dan menyiramkan air lewat selang, sambil menunggu petugas pemadam kebakaran datang.
Untuk memadamkan api, Kantor Satpol PP mengerahkan lima unit mobil pemadam kebakaran, namun sempat kewalahan memadamkan api karena tiupan angin kencang membuat api dengan cepat merembet ke semak maupun pohon.
Sekitar satu jam kemudian, api yang membahayakan pura di tepi pantai tersebut bisa dipadamkan, dilanjutkan olah TKP oleh kepolisian.
Warga sekitar menduga, api berasal dari sisa dupa yang masih menyala, dan dibuang ke tumpukan sampah, karena lokasi tersebut sering dijadikan tempat membuang sampah bekas persembahyangan.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015