Kupang (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dijadwalkan akan menghadiri Kongres ke-18 Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur pada 5-9 September 2015.
Presiden Jokowi hadir untuk membuka kegiatan Kongres GMNI, sementara Megawati Soekarnoputri akan hadir sebagai alumni GMNI, kata Wakil Ketua Bidang Idiologi dan Kaderisasi Persatuan Alumni GMNI NTT Gusti Beribe, di Kupang, Senin.
"Tidak ada kaitan dengan urusan politik. Kehadiran dua tokoh nasional itu dalam kapasitasnya masing- masing. Dimana, Megawati selain sebagai alumni GMNI, tapi sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan," katanya.
Dia berharap, kehadiran dua tokoh nasional itu membawa sinergitas antara GMNI, PDI Perjuangan dan pemerintahan sekarang di bawah pimpinan Presiden Jokowi. "Ini bukan berarti menegasi potensi lain di luar GMNI," kata Gusti Beribe.
Penyelenggaraan kegiatan kongres ini akan bertempat di Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere."Tentunya ini sebagai bentuk sumbangan GMNI terhadap lembaga pendidikan tinggi," katanya.
Dia menambahkan, kehadiran Presiden Jokowi dalam kongres ini menjadi sebuah catatan penting bagi GMNI dan masyarakat Indonesia umumnya. Karena di tengah orang- orang yang berupaya memberangus ide- ide Bung Karno , GMNI tetap eksis terutama dalam aspek nasionalisme dan sosialisme, katanya.
Karena itu, lanjut dia, pemerintahan sekarang dibawah kepemimpinan Jokowi yang menempatkan Trisaksi sebagai haluan pembangunan, seirama dengan nafas GMNI sebagaimana tertuang dalam ide Trisaksi Bung Karno.
Ide Trisakti itu yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan. Untuk itulah GMNI dituntut untuk ikut dalam proses pengejawantahan Trisaksi dimaksud, katanya menjelaskan. Dia menambahkan pilihan Presiden Jokowi untuk membuka Kongres GMNI hendaknya menjadi awal dari terbukanya ruang dialog antara kelompok nasionalis sipil dan pemerintahan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Presiden Jokowi hadir untuk membuka kegiatan Kongres GMNI, sementara Megawati Soekarnoputri akan hadir sebagai alumni GMNI, kata Wakil Ketua Bidang Idiologi dan Kaderisasi Persatuan Alumni GMNI NTT Gusti Beribe, di Kupang, Senin.
"Tidak ada kaitan dengan urusan politik. Kehadiran dua tokoh nasional itu dalam kapasitasnya masing- masing. Dimana, Megawati selain sebagai alumni GMNI, tapi sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan," katanya.
Dia berharap, kehadiran dua tokoh nasional itu membawa sinergitas antara GMNI, PDI Perjuangan dan pemerintahan sekarang di bawah pimpinan Presiden Jokowi. "Ini bukan berarti menegasi potensi lain di luar GMNI," kata Gusti Beribe.
Penyelenggaraan kegiatan kongres ini akan bertempat di Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere."Tentunya ini sebagai bentuk sumbangan GMNI terhadap lembaga pendidikan tinggi," katanya.
Dia menambahkan, kehadiran Presiden Jokowi dalam kongres ini menjadi sebuah catatan penting bagi GMNI dan masyarakat Indonesia umumnya. Karena di tengah orang- orang yang berupaya memberangus ide- ide Bung Karno , GMNI tetap eksis terutama dalam aspek nasionalisme dan sosialisme, katanya.
Karena itu, lanjut dia, pemerintahan sekarang dibawah kepemimpinan Jokowi yang menempatkan Trisaksi sebagai haluan pembangunan, seirama dengan nafas GMNI sebagaimana tertuang dalam ide Trisaksi Bung Karno.
Ide Trisakti itu yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan. Untuk itulah GMNI dituntut untuk ikut dalam proses pengejawantahan Trisaksi dimaksud, katanya menjelaskan. Dia menambahkan pilihan Presiden Jokowi untuk membuka Kongres GMNI hendaknya menjadi awal dari terbukanya ruang dialog antara kelompok nasionalis sipil dan pemerintahan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015