Negara (Antara Bali) - Pemkab Jembrana membantu kelompok masyarakat maupun sekolah, yang mengolah sampah dengan memberikan alat angkut, mesin pencacah sampah serta timbangan.

"Kesadaran masyarakat untuk mengolah sampah kami apresisasi positif, apalagi rata-rata masih berusia muda. Selain merupakan kegiatan yang positif, gerakan yang berkaitan dengan sampah ini berpengaruh besar terhadap lingkungan," kata Bupati I Putu Artha, saat menyerahkan bantuan kepada kelompok masyarakat sadar lingkungan Desa Melaya, pengurus Bank Sampah Pertiwi Lestari Desa Penyaringan, serta SMAN I Mendoyo dan Pekutatan, di Negara, Jumat.

Ia mengatakan, persoalan sampah menjadi tanggungjawab bersama, khususnya masyarakat yang memiliki peran besar dalam permasalahan tersebut.

Menurutnya, jika dikelola dengan tepat, sampah juga memiliki nilai ekonomi, sehingga dengan pertimbangan tersebut, pihaknya memberikan bantuan alat-alat yang berkaitan dengan sampah.

"Tidak hanya lingkungan yang akan bersih, sampah yang dikumpulkan kemudian dipilah memiliki nilai ekonomi. Yang jenis plastik dan lain-lain bisa dijual, sementara yang organik bisa diolah menjadi pupuk," ujarnya.

Ia berharap, makin banyak kelompok masyarakat pengolah sampah yang bermunculan, karena masih banyak dibutuhkan kepedulian terhadap sektor ini.

Kepada kelompok masyarakat sadar lingkungan Desa Melaya, Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan Dan Pertamanan memberikan bantuan sepeda motor lengkap dengan gerobaknya untuk mengangkut sampah, sementara mesin pencacah sampah diberikan kepada SMAN 1 Mendoyo dan Pekutatan, sementara Bank Sampah Pertiwi Lestari mendapatkan bantuan timbangan.

"Kelompok kami rutin melakukan kegiatan gotong-royong dengan memungut sampah di seputaran pantai Desa Melaya. Saat ini ada 30 orang yang terlibat, rata-rata anak muda," kata I Ketut Ardika, ketua kelompok sadar lingkungan Desa Melaya.

Ia mengatakan, kelompoknya tidak menggunakan pola atau sistem tertentu untuk memungut sampah, cukup dengan mengajak anggota jalan-jalan di pantai sambil mengumpulkan sampah plastik.

Sampah yang dikumpulkan tersebut mereka bawa ke penampungan kelompok, selanjutnya dipilah untuk dijual ke pengepul sampah.

"Selain memupuk kebersamaan, biota laut juga terjaga dari sampah plastik yang sering membuat hewan laut mati karena menelannya. Nilai ekonomi juga kami peroleh dari kegiatan ini," katanya.

Selain ke pantai, menurutnya, kelompok ini juga mengajak masyarakat luas untuk sadar kebersihan lingkungan, serta mengganti bungkus plastik dengan kertas yang lebih mudah dimusnahkan usai digunakan.

Ia mengaku, kelompoknya sering ke pasar tradisional membagikan kantong dari kertas, sebagai pengganti kantong plastik sebagai tempat belanjaan.(GBI)

Pewarta: Pewarta Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015