Jayapura (Antara Bali) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mencanangkan gerakan nasional bebas prostitusi 2015 menuju Indonesia bebas prostitusi 2019 di Lapangan Kantor Bupati Jayapura, Papua, Jumat.

Pencanangan ditandai dengan pemukulan tifa oleh Mensos dan sejumlah elemen masyarakat Kabupaten Jayapura serta melepas 34 ekor merpati dan pelepasan balon oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise.

Lokalisasi prostitusi yang akan ditutup yaitu di Tanjung Elmo, Desa Ace, Distrik Sentani Timur. Para mantan pekerja seks komersial akan dipulangkan ke daerah asal mereka masing-masing.

"Mudah-mudahan saudara-saudara kita yang akan pulang ke daerah masing-masing dapat pekerjaan yang baik dan bagi yang terdampak penutupan lokalisasi ini agar segera bisa diusulkan untuk mendapatkan bantuan kelompok usaha bersama," kata Mensos.

Para mantan PSK yang mendapatkan bantuan sebesar Rp5.050.000 dari Kementerian Sosial dan Rp5.000.000 dari Pemkab Jayapura. "Mudah-mudahan niatan luar biasa yang diinisiasi oleh Bupati Jayapura ini akan bisa mewujudkan Jayapura yang ramah anak," kata Mensos.

 Mensos mengatakan, penutupan lokalisasi di Jayapura merupakan kota ke 33 yang ditutup dari 166 kota yang memiliki titik lokalisasi.

Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Sonny Manalu mengatakan, sebanyak 69 mantan PSK akan dipulangkan ke daerah masing-masing untuk kloter pertama dari total 191 orang.  "Mereka diberi bantuan dalam bentuk tabungan. Sebagian besar hampir 80 persen mereka berasal dari Jawa Timur," tambah Sonny. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Desi Purnamawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015