Denpasar (Antara Bali) - Pertumbuhan perdagangan luar negeri khususnya ke Spanyol tampaknya semakin cerah, setelah pemerintah memperbanyak penerbangan ke kawasan Eropa, untuk memancing lebih banyak turis asal negara itu ke Bali sekaligus memperbanyak arus barang.

"Pengusaha asal salah satu negara Eropa itu banyak membeli aneka kerajinan dan anyaman berupa sandal dan tas kain disamping pakaian jadi bukan rajutan dan perabotan rumah tangga," kata pengusaha sekaligus eksportir Made Parwata di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan, konsumen asal Spanyol sangat stabil dalam membeli aneka barang bernilai seni buatan masyarakat Bali dan hingga saat ini masih tetap lancar dalam pengiriman barang serta pesanan atau permintaan lewat email juga tetap ada setiap bulannya.

Permintaan dari pengusaha asal Eropa, selain dari Spanyol juga dari Belanda, Yunani, Inggris, Perancis serta Belanda dan semua negara tersebut termasuk pembeli sepuluh besar kerajinan Bali, disamping Amerika Serikat yang tercatat paling banyak selama ini.

Banyaknya pengusaha Spanyol membeli hasil aneka kerajinan dan anyaman jenis unik dan antik Bali, menyebabkan perolehan devisanya naik menjadi bernilai 9,3 juta dolar AS selama Januari-Juni 2015, jika dibandingkan dengan periode yang sama 2014 hanya seharga 7,8 juta dolar.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat, perdagangan ekspor hasil kerajinan dan matadagangan nonmigas Bali ke Spanyol naik 19,06 persen, angka yang cukup menggembirakan jika dibandingkan negara lainnya hanya dibawah sepuluh persen.

Spanyol menempati urutan ketujuh pembeli terbesar aneka barang non migas Bali hingga pertengahan 2015, setelah konsumen Amerika Serikat yang tertinggi seharga 58,4 juta dolar, menyusul Jepang bernilai 21,5 juta dolar, Singapura 20,4 juta dolar dan Australia 18,5 juta dolar AS.

Disamping itu importir asal Hongkong menempati urutan ke lima dengan mengeluarkan devisa 14 juta dolar, Perancis 10,7 juta dolar dan kemudian baru Spanyol, sedangkan pembeli dari Inggris dan Belanda ada di bawahnya masing-masing tujuh juta dolar.

Ramainya masyarakat internasional melakukan perjalanan wisata ke Pulau Dewata, diperkirakan akan berpengaruh besar terhadap perdagangan luar negeri Bali ke mancanegara, terutama barang cinderamata dan hasil pertanian termasuk kopi hasil perkebunan Bali. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015