Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima delegasi dari Kementerian Komisi Pembangunan dan Reformasi Republik Rakyat Tiongkok di Istana Merdeka Jakarta, Senin.
Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja batik warna kecoklatan membuka pertemuan tersebut di salah satu ruang Istana Merdeka sekitar pukul 14.00 WIB. Pertemuan yang dihadiri sejumlah menteri tersebut tertutup bagi wartawan. Wartawan hanya diperkenankan mengambil gambar selama beberapa menit saja.
Tampak hadir sejumlah menteri dalam pertemuan itu antara lain Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menlu Retno Marsudi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bapppenas Andrinof Chaniago. Selain itu tampak Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Beberapa waktu lalu Indonesia dan Tiongkok menandatangani delapan nota kesepahaman (MoU). MoU itu antara lain menyangkut kerja sama proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung antara Kementerian BUMN dan Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional Tiongkok.
Selain itu ada MoU kerja sama ekonomi antara Kemenko Perekonomian dan Komisi Pembangunan dan Reformasi Tiongkok.
Juga MoU kerja sama maritim dan SAR antara Basarnas dan Kementerian Transportasi Tiongkok, dan Protokol persetujuan antara Pemerintah Tiongkok dan RI dalam pencegahan pengenaan pajak ganda kedua negara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja batik warna kecoklatan membuka pertemuan tersebut di salah satu ruang Istana Merdeka sekitar pukul 14.00 WIB. Pertemuan yang dihadiri sejumlah menteri tersebut tertutup bagi wartawan. Wartawan hanya diperkenankan mengambil gambar selama beberapa menit saja.
Tampak hadir sejumlah menteri dalam pertemuan itu antara lain Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menlu Retno Marsudi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bapppenas Andrinof Chaniago. Selain itu tampak Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Beberapa waktu lalu Indonesia dan Tiongkok menandatangani delapan nota kesepahaman (MoU). MoU itu antara lain menyangkut kerja sama proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung antara Kementerian BUMN dan Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional Tiongkok.
Selain itu ada MoU kerja sama ekonomi antara Kemenko Perekonomian dan Komisi Pembangunan dan Reformasi Tiongkok.
Juga MoU kerja sama maritim dan SAR antara Basarnas dan Kementerian Transportasi Tiongkok, dan Protokol persetujuan antara Pemerintah Tiongkok dan RI dalam pencegahan pengenaan pajak ganda kedua negara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015